15 Balita Tertular HIV/AIDS, Total 835 Kasus Masuk Catatan Komisi Penanggulangan AIDS

tertular HIV/AIDS
PROGRAM. PKBI menggelar sosialisasi pencegahan tertular HIV/AIDS dengan sasaran kelompok rentan di Kabupaten Majalengka. rakcer.id/hasanudin
0 Komentar

RAKCER.ID – 15 balita di Kabupaten Majalengka dilaporkan tertular HIV/AIDS. 15 balita tersebut menjadi bagian dari temuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Majalengka dari Tahun 2001 sampai Mei 2023.

Secara keseluruhan temuan kasus tertular HIV/AIDS di daerah ini mencapai 835 kasus. Angka tersebut berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Majalengka sejak 2001.

Data jumlah kasus tertular HIV/AIDS itu diungkapkan Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Majalengka, Beben Badruzzaman di sela-sela acara edukasi bahaya dan tes HIV/AIDS di salah satu kafe di Majalengka.

Baca Juga:Bupati Apresiasi Kesuksesan Pilkades Serentak, Moh Bunyamin Raih Suara TerbanyakJuara Umum 2 Sukabumi Challenge Taekwondo, TI Kota Cirebon Evaluasi Teknik Block

“Sampai hari ini yang masih rutin berobat ada sekitar 300 orang, 15 di antaranya masih balita,” ungkapnya.

Untuk menekan bertambahnya jumlah kasus HIV/AIDS, kata Beben, maka perlu dilakukan sosialisasi terutama pada kelompok tertentu yang dinilai rentan.

Ada 8 kelompok yang rentan tertular HIV/AIDS, di antaranya kelompok suka sesama jenis, Warga Binaan Lapas (WBL), Wanita Penjual Seks (WPS), ibu hamil, serta beberapa kelompok lainnya.

Dengan sosialisasi pada kelompok rentan, diharapkan jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Majalengka dapat ditekan.

PKBI Majalengka sendiri fokus terhadap empat komunitas, kaitannya dengan kelompok yang memiliki resiko penyebaran. Keempat komunitas itu yakni LSL, wanita penjaja seks, waria dan penasun. “LSL masih mendominasi,” ujarnya.

‎Sedangkan faktor penggunaan jarum suntik atau penasun saat ini sudah mulai jarang, mengingat saat ini jarum suntik sudah jarang digunakan. “Penggunaan jarum suntik itu saat ini mulai ditinggalkan,” tuturnya.

Menurut Beben, saat ini HIV/AIDS masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat. Sehingga dibutuhkan keterlibatan semua kalangan untuk menanganinya.

Baca Juga:Anggota DPR RI Pilih Bertarung di DPRD ProvinsiLonjakan Harga Komoditas Pangan Diprediksi hingga Idul Adha

Dari data Komisi Penanggulangan KPA Kabupaten Majalengka, maka diperlukan kesadaran bersama untuk menekan semakin bertambahnya kasus HIV/AIDS di kota angin.

Terkait fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang memberikan konseling dan tes HIV di Kabupaten Majalengka, terdapat di dua rumah sakit pemerintah dan satu Puskesmas. “Untuk pengobatan dapat dilakukan di RSUD Cideres, RSUD Majalengka, dan Puskesmas Malausma,” jelasnya. (hsn)

0 Komentar