Erosi atau Longsor Bantaran Sungai Cikeruh Ancam Warga Ligung Lor Majalengka

erosi atau longsor
BAHAYA. Bantaran sungai Cikeruh di Blok Puteran Desa Ligung Lor Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka dilanda erosi atau longsor. rakcer.id/hasanudin
0 Komentar

RAKCER.ID – Hujan deras yang terjadi beberapa waktu terakhir di Kabupaten Majalengka mengakibatkan erosi atau longsor. Salah satunya di bantaran Sungai Cikeruh, tepatnya di Blok Puteran Desa Ligung Lor Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.
Erosi atau longsor yang terjadi itu bahkan menggerus sebagian badan jalan penghubung antar desa yang selama ini menjadi akses utama.
Sedikitnya warga dari tiga desa yakni Desa Ligung Lor, Desa Wanasalam dan Ampel kerap melintasi jalur yang terkena erosi atau longsor tersebut.
Kondisi seperti itu tentunya dikeluhkan warga setempat. Salah seorang warga, Warpan mengungkapkan tanda-tanda erosi sudah terlihat sejak 2022 lalu.
Menurutnya, intensitas hujan yang cukup tinggi mengakibatkan tingkat erosi semakin tinggi hingga menggerus sekitar 70 sampai 100 meter di sepanjang jalan itu.
“Erosi itu juga telah menimbulkan jurang sedalam 7 meter, yang bisa memicu kecelakaan bagi pengguna jalan,” ujar Warpan saat ditemui di lokasi, Kamis 16 Februari 2023.
Menurutnya, kondisi tersebut makin parah dalam waktu satu bulan terakhir. Hal itu juga yang membuat warga mengalami kesulitan saat melintas, dikarenakan jalannya yang makin sempit.
“Makin parahnya mah bukan Januari, karena hujannya juga sering. Awalnya lebar jalan ini 2 meter sekarang mah setengah meter, kalau pinggirnya gak ditambahin tanah mah mobil gak bisa lewat,” ucapnya.
Selain membahayakan pengguna jalan, kondisi tersebut juga cukup membuat warga terganggu. Pasalnya, warga sekitar khususnya Blok Muara Desa Wanasalam sebagian besar usaha mereka menggunakan kendaraan roda empat untuk mengangkut barang.
“Apalagi nanti kan masuk musim panen, banyak warga yang mengangkut padi. Ini sebenarnya akses utama mobil pengangkut barang dari Blok Muara (Desa Wanasalam), Bojongroreng Desa Putridalem (Kecamatan Jatitujuh),” jelas dia.
Sampai saat ini baru dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) setempat yang memberikan bantuan, itupun hanya karung. Sementara lainnya, baru sebatas meninjau lokasi akibat erosi tersebut. *

0 Komentar