Jalan Tol Cisumdawu Bermanfaat untuk Majalengka? Ini Jawaban Para Tokoh

Jalan tol Cisumdawu
EKONOMI. Jalan tol Cisumdawu menurut beberapa pihak tidak terlalu berpengaruh terhadap masyarakat Majalengka. rakcer.id
0 Komentar

Hal yang harus dipikirkan menurutnya, bagaimana agar tol Cisumdawu berpengaruh bagi Kabupaten Majalengka. Diantara solusinya yakni memperkuat wisata, industri dan sejumlah sektor pendukung lainnya.
“Jangan seperti sekarang, konsep wisata di Kabupaten Majalengka tidak jelas arahnya. Begitu juga dengan industri yang tumbuh,” ujar Dadan.
“Apakah kegiatan ekspor dan impor sudah bisa dilakukan dan dikuasai oleh Majalengka, sampai sekarang hal itu belum bisa. Maka semua perangkat harus dipersiapkan,” terangnya.
Sehingga menurutnya tol Cisumdawu belum sepenuhnya bisa menguntungkan Majalengka, karena Majalengka hanya gate exit saja.
Justru menurut dia yang banyak diuntungkan adalah Sumedang, karena di Sumedang memiliki banyak gate (pintu) tol.
“Sedangkan di Majalengka yang diuntungkan hanya BIJB, dan BIJB itu ya provinsi. Saya kira dibukanya tol Cisumdawu tidak berdampak langsung kepada Majalengka,” tegas Dadan.
“Justru industri kecil dirugikan. Warung kecil di sekitar jalan Majalengka–Bandung akan bangkrut,” tambahnya.
Agar hal tersebut tidak terjadi seperti yang dialami para pedagang telur dan bawang di Tegal, maka harus ada action yang jelas dari Pemkab Majalengka.
Jika bicara gate, tentunya sudah dan sangat terlambat. Maka jawabanya adalah penguatan sektor wisata, UMKM, industri dan lainnya menjadi sektor unggulan.
Dengan tidak adanya dampak secara langsung dari dibukanya tol Cisumdawu tersebut, maka Kabupaten Majalengka harus menjadi kota tujuan dan bukan hanya sebagai kota persinggahan.
Jika melihat histori zaman kerajaan maupun kemerdekaan, Kadipaten dan Majalengka menjadi pusat perdagangan. Saat ini kondisi tersebut harus bisa dihidupkan kembali.
Artinya, Pemkab Majalengka harus menjadikan Kadipaten sebagai pusat industri dan perdagangan dan Majalengka sebagai kota tujuan.
“Harus ada langkah konkrit dari Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam upaya menghidupkan hal itu, termasuk menghidupkan UMKM dan sektor wisata,” tegas Dadan.
“Majalengka punya BPR, punya koperasi, caranya adalah dengan menjual uang murah untuk permodalan UMKM dan sektor wisata,” paparnya.
Pihaknya meminta semua pihak bergerak, termasuk dinas terkait yang harus mampu berinovasi. Jangan hanya membuat program yang aman, namun harus mampu membuat terobosan yang kuat.

0 Komentar