Kelompok Tani Sri Trusmi Satu Terbaik 2 Nasional

kelompok tani
INOVASI. Ketua Kelompak Tani Sri Trusmi Satu Desa Kedokanbunder Wetan Waklan menerima kunjungan Camat Kedokanbunder Atang Suwandi. Foto: Tardiarto Azza/rakcer.id
0 Komentar

Lalu pada tahun 2022 jumlah kelompok petani yang menggunakan Agens Hayati semakin bertambah. Hal ini menambah pula jumlah areal luasan lahan yang menggunakan agens hayati 100 persen menjadi 22 hektare pada lokasi kelompok.
Dan 62 hektare dengan perlakuan organik dan semi organik yang terbagi di beberapa lokasi di luar hamparan PPAH Sri Trusmi Satu Desa Kedokanbunder Wetan.
Selain luasan lahan yang semakin bertambah, lanjutnya, peningkatan produksi padi juga mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2021 musim tanam I jumlah produksi padi mencapai 6,84 ton per hektare, dan pada musim tanam II meningkat
menjadi 7,22 ton per hektare. Kemudian tahun 2022, musim tanam I kembali mengalami peningkatan sebanyak 7,26 ton per hektare dan musim tanam II menjadi 7,84 ton per hektare. “Peningkatan jumlah ini tentu saja berbanding lurus dengan pendapatan petani setiap hektarenya,” jelas dia.
Sementara itu, wilayah kecamatan lain yang telah menggunakan ilmu Profesor Bakteri Waklan untuk menularkan ilmunya tersebut diantaranya Juntinyuat, Sukra, Pasekan, Terisi, Cikedung, Gabus Wetan, Karangampel, Balongan, Gantar, Bongas, Anjatan, Sukagumiwang, Krangkeng, dan Kroya.
Sedangkan daerah lain yang telah menimba ilmu dari Waklan yakni Cirebon, Subang, dan Sumedang. Selain menularkan ilmunya, Waklan juga terus menjadi narasumber di berbagai daerah, baik mewakili Kabupaten Indramayu maupun Provinsi Jawa Barat.
“Alhamdulillah jika kelompok kami mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pertanian, ini menjadi penyemangat kami untuk meningkatkan produksi pertanian di Indramayu untuk mewujudkan ketahanan pangan,” ungkapnya.
Bupati Indramayu Nina Agustina melalui Camat Kedokanbunder Atang Suwandi mengatakan, meningkatnya jumlah produksi padi organik dengan pola Agens Hayati ini berdampak pada peningkatan produksi padi secara keseluruhan di Kabupaten Indramayu.
Menurutnya, dengan meningkatkanya jumlah produksi padi dan sangat ramah lingkungan karena perlakuan organik ini, dinyatakannya mendukung keinginan Presiden RI, Joko Widodo untuk meningkatkan produksi padi dari Kabupaten Indramayu.
Dia menuturkan, jika produksi padi melimpah maka harapan untuk mewujudkan Indramayu Bermartabat melalui ketahanan pangan bisa tercapai.
“Alhamdulillah dengan Agens Hayati menghasilkan padi organik yang jumlahnya semakin banyak dan semakin diminati masyarakat. Ini sangat mendukung produksi padi untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Indramayu dan menguatkan daerah kita sebagai lumbung padi nasional,” ujar Atang.

0 Komentar