Kisah Kera Sakti Sun Go Kong, Fiktif atau Fakta? Ini Kata Budayawan Tionghoa

KERA SAKTI. Budayawan Tionghoa asal Cirebon, Jeremy Huang, menjelaskan tentang kisah Kera Sakti Sun Go Kong. FOTO: SUWANDI/RAKCER.ID
KERA SAKTI. Budayawan Tionghoa asal Cirebon, Jeremy Huang, menjelaskan tentang kisah Kera Sakti Sun Go Kong. FOTO: SUWANDI/RAKCER.ID
0 Komentar

Tidak lama kemudian, minat dan kecerdasan Sun Go Kong menjadikannya salah satu pengikut kesayangan Bodhi. Bodhi membimbing dan melatihnya berbagai ilmu sakti dan Sun Go Kong menguasai ilmu perubahan bentuk yang dikenal sebagai ’72 perubahan’.

Ilmu itu membuat yang menguasainya dapat berubah wujud dalam berbagai bentuk yang memungkinkan, termasuk manusia dan barang. Sun Go Kong juga belajar perjalanan awan, termasuk teknik Jīndǒuyún (bersalto di atas awan) yang dapat mencapai 108.000 li (54.000 km).

Sun Go Kong juga dapat mengubah setiap bulunya yang berjumlah 84.000 menjadi barang dan makhluk; atau mengklonkan dirinya. Sun Go Kong menjadi terlalu angkuh karena kemampuannya dan mulai berbicara angkuh dengan murid-muridnya yang lain.

Baca Juga:Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon Sudah Luluskan 464 DokterDua Guru Besar Baru IAIN Cirebon Perkuat Mutu Akademik

Hal itu membuat Bodhi tidak senang kemudian mengusirnya dari kuil. Sebelum mereka berpisah, Bodhi meminta Sun Go Kong supaya berjanji untuk tidak akan memberitahu siapapun tentang bagaimana dia mendapatkan ilmu tersebut.

Di Gunung Hwakuo, Sun Go Kong memantapkan kedudukannya sebagai salah satu siluman yang paling berkuasa dan berpengaruh di dunia. Untuk mencari senjata yang sesuai, ia menjelajah lautan dan memperoleh tongkat sakti.

Tongkat itu dapat berubah ukuran dan menduplikasikan diri, juga bergerak sesuai kehendak hati pemiliknya. Mulanya tongkat itu digunakan oleh Yu Agung untuk mengukur kedalaman lautan, kemudian menjadi ‘Tiang yang Menenangkan Lautan’ serta harta karun Ao Guang (Raja Naga Laut Timur).

Berat tongkat itu adalah 13.500 kati (8.100 kg). Saat Sun Go Kong mendekatinya, tiang itu bersinar, menandakan bahwa ia telah menjumpai pemiliknya yang sesungguhnya.

Sun Go Kong menggunakannya sebagai senjata serta menyimpannya di dalam telinga sebagai jarum jahit. Hal tersebut menyebabkan para makhluk sakti laut ketakutan serta mengakibatkan huru-hara di laut karena bisa berakibat pasang surut lautan.

Selain merampas tongkat sakti itu, Sun Go Kong juga menewaskan naga-naga empat laut dalam pertempuran dan memaksa mereka menyerahkan baju zirah, topi berbulu Fenghuang, serta sepatu bot yang membuat Sun Go Kong dapat berjalan di atas awan.

Saat petugas neraka datang untuk mencabut nyawanya, ia berubah wujud menjadi makhluk lain sehingga mereka terkecoh. Ia kemudian menghapuskan namanya beserta nama semua monyet yang dikenalinya dari ‘Buku Hidup dan Mati’.

0 Komentar