Kisah Kera Sakti Sun Go Kong, Fiktif atau Fakta? Ini Kata Budayawan Tionghoa

KERA SAKTI. Budayawan Tionghoa asal Cirebon, Jeremy Huang, menjelaskan tentang kisah Kera Sakti Sun Go Kong. FOTO: SUWANDI/RAKCER.ID
KERA SAKTI. Budayawan Tionghoa asal Cirebon, Jeremy Huang, menjelaskan tentang kisah Kera Sakti Sun Go Kong. FOTO: SUWANDI/RAKCER.ID
0 Komentar

Raja-Raja Naga dan Akhirat memutuskan untuk mengadukannya kepada Kaisar Giok di Surga berharap dengan memberikan Sun Go Kong jabatan di kalangan dewa akan membuatnya lebih mudah diawasi.

Sun Go Kong mengira ia akan diangkat sebagai salah satu dewa, tetapi ia hanya dijadikan pengurus kandang kuda surga untuk menjaga kuda.

Setelah mengetahui hal itu, ia memberontak dan mengangkat dirinya sebagai Bikkhu Agung dan bersekutu dengan para siluman yang paling berkuasa di dunia.

Baca Juga:Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon Sudah Luluskan 464 DokterDua Guru Besar Baru IAIN Cirebon Perkuat Mutu Akademik

Percobaan awal Surga untuk mengalahkan Raja Monyet tidak berhasil. Selanjutnya, para dewa terpaksa mengakui gelar Sun Go Kong tersebut serta mencoba menawarinya kedudukan kepadanya sebagai ‘Pelindung Taman Surga’.

Saat Sun Go Kong mendapati dirinya tidak diundang untuk menghadiri sebuah jamuan kerajaan oleh Xi Wangmu, sementara dewa dan dewi lain diundang, ia menjadi marah.

Setelah mencuri persik keabadian Xi Wangmu, pil lanjut usia Lao Tzu, serta minuman anggur Kaisar Giok, Sun Go Kong melarikan diri kembali ke kerajaannya untuk menyusun pemberontakan.

Sun Go Kong kemudian menewaskan Tentara Surga yang terdiri atas 100.000 pahlawan samawi dan membuktikan dirinya menjadi lawan tanding Er Lang Shen, Jenderal Surga yang terunggul.

Namun, ia akhirnya berhasil ditangkap atas kuasa Taoisme dan Buddhisme, serta usaha para setengah dewa. Beberapa percobaan hukuman mati untuknya gagal, sehingga Sun Go Kong akhirnya dikurung dalam sebuah tungku bagua Lao Tzu untuk disuling menjadi pil obat dengan cara dibakar menggunakan api meditasi yang paling panas.

Namun, tungku tersebut meledak setelah 49 hari dan Sun Go Kong melompat ke luar, bahkan menjadi lebih kuat daripada yang dahulu.

Sun Go Kong kemudian berbuat berbagai kejahatan melalui renungan keemasan mata bernyala-nyala, yaitu suatu keadaan saat mata tahan terhadap asap.

Baca Juga:Stand Expo IAIN Cirebon Juara 3 Terbaik di Momen AICIS 2023Lama Vakum, Menag RI Kukuhkan Pengurus BKM, Gus Yaqut: Jaga Masjid dari Politisasi

Setelah semua cara gagal dilakukan, Kaisar Giok memohon kepada Buddha yang tinggal di kuilnya di Barat. Buddha bertaruh dengan Sun Go Kong bahwa Sun Go Kong tidak akan dapat melarikan diri dari tapak tangannya. Sun Go Kong yang dapat menempuh 108.000 li dalam satu kali lompatan, dengan angkuhnya, setuju dengan taruhan tersebut.

0 Komentar