Warga Purwawinangun, Cirebon Lestarikan Spirit Dakwah Ki Bagus Sufiyah dan Ki Bagus Sumiyah

SPIRIT DAKWAH. Jejak dakwah Ki Bagus Sufiyah dan Ki Bagus Sumiyah dapat dilacak di Desa Purwawinangun, Kecamatan Suranenggala, Cirebon. Setiap tahun, warga memperingati perjuangan dakwah keduanya dalam balutan haul. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON
SPIRIT DAKWAH. Jejak dakwah Ki Bagus Sufiyah dan Ki Bagus Sumiyah dapat dilacak di Desa Purwawinangun, Kecamatan Suranenggala, Cirebon. Setiap tahun, warga memperingati perjuangan dakwah keduanya dalam balutan haul. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

RAKCER.ID – Selain Syekh Datul Kahfi dan Syekh Syarif Hidayatullah, Cirebon dikenal punya banyak tokoh yang berjuang dalam mendakwahkan Islam di kota wali. Sebut saja Ki Bagus Sufiyah dan Ki Bagus Sumiyah. Spirit dakwah dua kakak beradik ini tetap dilestarikan warga hingga saat ini.

Jejak dakwah Ki Bagus Sufiyah dan Ki Bagus Sumiyah dapat dilacak di Desa Purwawinangun, Kecamatan Suranenggala, Cirebon. Dua makam kuno diyakini sebagai persemayaman Ki Bagus Sufiyah dan Ki Bagus Sumiyah ada di di desa tersebut. Tepatnya di komplek Musala Daarun Najjah.

Sesepuh desa setempat, Ustad Ahmad Badrudin menjelaskan, pengajaran agama Islam di kawasan tersebut salah satunya diilhami oleh spirit dakwah Ki Bagus Sufiyah dan Ki Bagus Sumiyah. Oleh karena itu, sesepuh desa bersama tokoh agama melestarikan spirit tersebut.

Baca Juga:Ramadhan Masuk Musim Kemarau, AIO Store Kebanjiran Pesanan ACSempat Mati Suri, Industri Wedding Organizer di Cirebon Bergairah Lagi

Salah satu bentuknya ialah dengan diagendakannnya haul tahunan. Di dalamnya diisi kegiatan tausyiah, solawat dan khotmil qur’an. Tahun ini haul diperingati pada Jumat (17/3) malam di kawasan makam yang disambut antusias masyarakat.

“Harapan kami si khususnya warga Bulak ingin meneruskan dan mengikuti apa yang dibawa oleh sesepuh (Ki Bagus Sufiyah dan Ki Bagus Sumiyah) kaitannya dengan dakwah Islam. Dan Alhamdulillah masih berjalan sampai sekarang,” ujar Badrudin.

Sementara itu, Pengurus DKM Musala Daarun Najjah, Didin Maulidin menerangkan, selain dua makam kuno, jejak Ki Bagus Sufiyah dan Ki Bagus Sumiyah belum banyak digali lebih dalam. Sehingga warga belum tahu pasti kapan dua mubaligh ini mulai dakwahnya di Cirebon.

Namun demikian, kata Didin, warga merasakan hikmah terkait cerita perjuangan dakwah Ki Bagus Sufiyah dan Ki Bagus Sumiyah tersebut. Sebab nilai atau ajaran Islam yang terinspirasi dari kedua tokoh itu masih dipegang erat warga.

Didin meyakini, Ki Bagus Sufiyah dan Ki Bagus Sumiyah berasal dari Banten. Gelar ‘bagus’ pada nama keduanya mencirikan bahwa mereka adalah golongan bangsawan dari Banten. Bagus berasal dari gelar kebangsaan tubagus yang lazim dipakai bangsawan Kesultanan Banten.

Haul memperingati perjuangan Ki Bagus Sufiyah dan Ki Bagus Sumiyah sudan dijalankan warga setempat sejak 30 tahun terakhir. Sebab, pada awalnya keberadaan kedua makam kuno belum diketahui warga.

0 Komentar