Sebanyak 62% Karyawan di Indonesia Ingin Kerja Hybrid, Ini Alasannya

Sebanyak 62% Karyawan di Indonesia Ingin Kerja Hybrid
Sebanyak 62% Karyawan di Indonesia Ingin Kerja Hybrid. Foto: Pinterest - RAKCER.ID
0 Komentar

Namun, karyawan hybrid ternyata merasa kesulitan untuk berkolaborasi dan tetap bekerja produktif karena kurangnya peralatan dan dukungan yang memadai. Beberapa masalah utama yang dihadapi antara lain koneksi internet yang tidak stabil (81%), kualitas audio yang kurang baik (55%), dan kualitas video yang tidak memadai (41%).

Tantangan-tantangan inilah yang dapat mengganggu alur kerja, mengurangi keterlibatan karyawan, dan mengurangi produktivitas kerja secara keseluruhan.

3. Karyawan hybrid perlu alat yang tepat untuk bekerja secara produktif

Untuk mengatasi keluhan yang dihadapi karyawan hybrid, penting untuk melengkapi mereka dengan alat dan teknologi yang tepat.

Baca Juga:Diskon Hingga 85%, Autumn Sale Hadirkan Game SegaSitus Kominfo Sediakan Fitur Ramah Disabilitas dan Metaverse, Ternyata Ini Fungsinya

Para karyawan yang sering mengikuti rapat hybrid lebih memilih agar perusahaan memberikan mereka tunjangan untuk akses internet dan menyediakan teknologi kerja seperti headset dan webcam eksternal untuk meningkatkan partisipasi dalam rapat hybrid.

Sementara itu, karyawan yang bekerja dari kantor juga ingin terhubung dengan rekan kerja yang bekerja dari jarak jauh secara lancar, yang menunjukkan kebutuhan mereka akan ruang rapat modern. Survei menyoroti permintaan karyawan untuk melengkapi ruangan rapat di kantor dengan alat konferensi video, papan tulis digital, dan sistem pemesanan ruang rapat.

Bagi perusahaan, memastikan implementasi hybrid yang sukses tentunya memerlukan perangkat pendukung baik bersifat hardware dan juga software. Logitech memiliki tiga rekomendasi strategi sederhana untuk membangun tempat kerja hybrid yang cerdas dan sukses:

Beradaptasi: Bekerja secara hybrid menawarkan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan perusahaan. Karyawan mendapatkan manfaat seperti mengurangi kebutuhan untuk mobilisasi dan meningkatkan kesejahteraannya.

Di sisi lain, perusahaan dapat mencapai produktivitas yang sama atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan sistem kerja di kantor sepenuhnya. Oleh karena itu, untuk memastikannya, perusahaan dapat memulainya dengan mendengarkan karyawan mereka, bersedia untuk menyesuaikan proses yang sudah ketinggalan zaman, dan menerapkan strategi yang tepat sasaran untuk memungkinkan transisi yang mulus antar ruang kerja yang berbeda.

Lengkapi Peralatan Rapat: Ketika melakukan rapat hybrid, karyawan yang bekerja jarak jauh sering melewatkan interaksi dan merasa terabaikan karena ketiadaan kehadiran fisik dan keterbatasan audio-visual.

0 Komentar