Situs Kominfo Sediakan Fitur Ramah Disabilitas dan Metaverse, Ternyata Ini Fungsinya

Situs Kominfo Sediakan Fitur Ramah Disabilitas dan Metaverse, Ternyata Ini Fungsinya
Situs Kominfo Sediakan Fitur Ramah Disabilitas dan Metaverse. Foto: Pinterest - RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melengkapi situs resmi kominfo.go.id dengan fitur ramah disabilitas dan adopsi teknologi metaverse.

Mereka mengklaim langkah ini merupakan bentuk dukungan bagi kalangan disabilitas di Indonesia.

“Ini merupakan dua karya yang merefleksikan kerja Kementerian Kominfo secara keseluruhan. Pertama baru saja kita lihat peluncuran fitur untuk saudara-saudara disabilitas,” kata Wamenkominfo Nezar Patria.

Baca Juga:Keren Banget ! ViBiCloud X-TIS Bantu Perkuat Keamanan Siber IndonesiaWow ! Daftar 5 Pekerjaan Full WFH, Gaji Rp 1 M per Bulan

“Satu lagi bagaimana Kominfo hadir di sebuah jagat digital yang dikenal sebagai Metaverse,” ungkapnya dalam Launching Fitur Disabilitas Website dan Metaverse Kominfo di Lobi Gedung Utama Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta.

Simak Ulasan Lengkap Tentang Situs Kominfo Sediakan Fitur Ramah Disabilitas dan Metaverse

Menurutnya penyediaan fitur tersebut sebagai wujud komitmen penyediaan fasilitas publik yang memberikan ruang bagi disabilitas.

“Kaum disabilitas jumlahnya mencapai 8,5% dari total populasi di Indonesia. Ada sekitar hampir 23 juta. Banyak sekali mengalami diskriminasi. Jadi persoalan disabilitas adalah persoalan hak asasi manusia dan anti diskriminasi, itu yang paling penting,” ujar Wamenkominfo.

Saat ini, Pemerintah terus mengupayakan aksi keberpihakan dalam semua sektor. Bahkan, Wamenkominfo mendorong peningkatan kesadaran di pemerintahan, industri maupun masyarakat secara luas agar memberikan ruang lebih besar kepada disabilitas.

“Sampai hari ini saya kira affirmative action yang dibuat oleh pemerintah masih harus terus ditingkatkan, karena kaum disabilitas yang terserap di dunia tenaga kerja baru sekitar 780 ribu orang atau sekitar 0,23 persen dari total angkatan kerja. Jadi, masih harus banyak perjuangan,” jelasnya.

Momentum ini disebut mengingatkan Nezar Patria kepada salah dosen seorang tunanetra saat dia menempuh pendidikan lanjutan, menurutnya, disabilitas memiliki potensi yang besar.

“Waktu saya kuliah di ITB untuk MBI, dosen saya seorang yang sangat pintar dan sangat cerdas itu tuna netra dan mengajar sama baiknya bahkan lebih baik dari yang normal,” kata dia.

Baca Juga:Xiaomi Indonesia Rilis Produk Baru, Temukan Jawabannya DisiniCek Perfoma Lengkap Tentang Legion Slim 5, Cocok jadi Laptop Produktif

“Jadi ada kelebihan yang dimiliki oleh kaum disabilitas sehingga saya kira Kominfo sudah melakukan langkah yang benar dengan memberikan satu ikon di website kominfo.go.id,” ungkapnya.

Wamenkominfo menjelaskan fitur button dan assistive touch akan memudahkan pengakses situs kominfo.go.id yang membutuhkan bantuan khusus dalam mengeksplorasi konten.

0 Komentar