RAKYATCIREBON.ID – Kader senior PKB, Toto Sumlang mengingatkan agar pengurus DPC PKB Kabupaten Cirebon tidak berpuas diri. Pasca mendudukan pucuk pimpinan legislatif pada Pileg 2019 lalu. Karena tantangan kedepan, belum bisa diprediksi.Â
“Saya ingatkan, pengurus DPC PKB periode sekarang, jangan merasa sudah menang. Kemenangan itu hasil jerih payah. Bukan ujug-ujug seperti membalikan tangan,” katanya, Selasa (11/1).
Ia pun menceritakan, kalau diperiode sebelumnya, menjadi ketua DPC haruslah berproses. Merangkak dari bawah. Berjuang dan turun ke kampung-kampung sampai berdarah-darah. Tapi sekarang kata dia, menduduki posisi Ketua DPC, cukup melalui lobi-lobi politik ditataran elit saja.
Baca Juga:KPI Bantu Lulusan Program Pelatihan LasBupati Cirebon Buka Rakor Penyusunan LPPD dan LKPJ
“Ibarat kata, tinggal nunggu lailatul qodar yang mutlak kewenangannya di tangan DPP,” katanya.
Padahal, DPP tidak mengetahui situasi dan kondisi politik ditingkat bawah. Maka wajar saja, kalau kursi pimpinan di tingkat DPC seperti dapat hadiah tanpa berjuang. Ia pun menyayangkan, dengan sikap ketua DPC PKB, R Hasan Basori. Seolah tidak memperdulikan sindiran dan kritik kader PKB yang telah lebih dulu berkiprah dan membesarkan partai.
“Saya sebagai kader oldcrack merasa prihatin dengan sikap ketua yang terkesan tidak mau turun kebawah, tidak mau tau kondisi dilapangan. Dia maunya seperti mimpi, nanti dalam pemilu PKB akan menjadi pemenang lagi, tanpa dia harus belajar dari faktor apa PKB pada tahun 2019 meraih 10 kursi,” terangnya.
Meski belakangan ini, muncul gerakan moral dari para senior, namun tak dihiraukan. Tak terdengar adanya evaluasi diinternal partai. Padahal, kader senior melakukan kritikannya itu, bukan untuk mengganggu kepengurusan DPC.
“Kami hanya cinta partai. Kami khawatir dengan kerja mereka yang seperti ini. Jika terus begini, jangan mimpi PKB akan menduduki rengking teratas lagi di Kabupaten Cirebon,” kata Toto.
Toto menegaskan, pihaknya membutuhkan pemimpin yang tanggap dan respek serta dekat dengan semua elemen masyarakat. Karena PKB tidak hanya di dapil 7 saja. “Kerdil kalau pemikiran ketua DPC hanya untuk dirinya sendiri. Padahal posisinya sebagai ketua DPC,” tuturnya.
Ia menyarankan, ketika muncul adanya teguran yang datang dari internal partai, sebagai ketua, cara yang harus dilakukan bukan diam dan terus diam. Sikap paling arif, DPC mengundang orang-orang itu untuk diajak bicara, agar tidak menjadi polemik berkepanjangan dimedia.