“Tapi saya tidak melihat tanda-tanda sikap ketua punya pikiran seperti itu. Dia merasa jabatan ketua dapat nemu, ngapain repot-repot ngundang pensiunan-pensiunan yang sudah tidak punya taji,” tegasnya.
Toto pun kembali mengingatkan, salah besar ketika menilai kritik kader senior karena ingin masuk ke jajaran DPC. “Jangan menilai kelompok senior ngiler pengen masuk jajaran DPC. Salah besar. Kami hanya khawatir, bagaimana mungkin anak-anak milenial yang belum paham mengelola partai, dominan bercokol di jajaran DPC. Sedangkan ketuanya saja belum tentu bisa kerja. Inilah kekacauan sistem baru yang diterapkan DPP,” pungkasnya. (zen)