RAKYATCIREBON.ID – Banyak keluhan dari para petani. Sewa tanah terlalu tinggi. Nilainya bisa diangka Rp 9juta sampai Rp 10juta pertahun dari luas tanah sawah 7.000 meternya. Sedangkan, penyemaian padi saat ini sedang sulit, akibat hujan dan banjir.
Alhasil, tanaman pun daunnya menjadi merah. Belum lagi dengan serangan keong. Kerap kali merusak tanaman. Karena benih padi, habis dimakan. Termasuk diantaranya, serangan burung juga.
Hal itu, diterima langsung oleh Wakil Ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah MM, saat terjun ke sawah para petani, Minggu kemarin (23/1). Alhasil, para petani pun diawal-awal sudah mengalami kerugian yang cukup besar.
Baca Juga:Antisipasi Tumpang Tindih Desa DigitalBupati Serahkan 30 Sertifikat Tanah Untuk MBR
” Saya kalau diwaktu libur, seringkali berkeliling, bersepeda santai. Sekarang kan sedang musim tanam di wilayah Kecamatan Kapetakan. Ternyata, ketika meninjau ke sawah petani, mereka mengeluhkan banyaknya hama. Akibatnya mereka sudah merugi diawal-awal,” kata pria yang sekaligus merupakan Asisten Daera Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Cirebon itu.
Jeritan petani kepadanya itu, tentunya tidak bisa dianggap remeh. Apalagi, statusnya selaku pengurus HKTI dan pejabat di Pemda yang memiliki tugas pokok dan fungsi membantu Bupati dan Wakil Bupati agar masyarakat Kabupaten Cirebon lebih sejahtera, sebagaimana yang dituangkan dalam visi misi bupati Wakil Bupati Cirebon yaitu mewujudkan masyarakat Kabupaten Cirebon Berbudaya, Sejahtera, Agamis, Maju dan Aman. Jeritan itu harus segera ditindaklanjuti.
Makanya, agar masyarakat petani tanaman pangan ini sejahtera, mandiri, maju dan modern serta lebih meningkat kualitas mutu padi yang di produksinya, harus ada peran serta pemerintah. Berikan bantuan benih padi, serta berikan subsidi pupuk.
“Sehingga, para petani memiliki jaminan dan berdampak pada keuntungan para petani yang akan berdampak pada kesejateraan petani yang juga dapat mengurangi masyarakat Kabupaten Cirebon dari kemiskinan ekstrim,” pungkasnya. (zen)