RAKYATCIREBON.ID – Tembakau yang diproduksi petani di Kabupaten Majalengka adalah salah satu komoditas unggulan di sektor perkebunan, yang dipasarkan ke sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat serta mampu meningkatkan perekonomian petani.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka Ir Iman Firmansyah MM menjelaskan, tembakau yang diproduksi petani Majalengka memiliki kualitas yang lebih baik dibanding tembakau dari luar. Apalagi tembakau dari wilayah Kecamatan Bantarujeg, Malausma, dan Lemahsugih ini memiliki ciri khas baik dari sisi warna, rasa, dan keharuman yang beda.
Tidak heran jika harga tembakau Majalengka lebih mahal dibanding tembakau produksi luar daerah. Keunggulan tersebut menurut Iman, karena kandungan unsure hara dalam tanah yang berbeda serta kelembaban udara yang berpengaruh terhadap kualitas tembakau yang dihasilkan.
Baca Juga:Kebijakan Pemerintah Dikeluhkan PedagangBupati Minta Pemerintahan Desa Kalimanggiskulon Tetap Berjalan Normal
“Di Kecamatan Bantarujeg hanya beberapa wilayah yang bisa ditanami tapi kecamatan ini paling luas. Setelah itu Kecamatan Lemahsugih yang arealnya diantaranya berada di Desa Cisalak dan Padarek bagian bawah serta sebagian Kecamatan Malausma ,” jelas Iman, Senin (24/1).
Sejumlah petani di wilayah lain di Kabupaten Majalengka seperti Kecamatan Majalengka, Ligung, dan Kertajati sudah mulai mengembangkan tembakau namun belum seluas wilayah Kecamatan Bantarujeg.
“Kami akan berupaya mengembangkan tanaman tembakau, karena dari bertani tembakau keuntungan cukup besar. Petani bisa memanfaatkan lahan setelah padi, karena tanaman tembakau tidak butuh air terlalu banyak seperti palawija lainnya. Terlalu banyak air justru kurang baik untuk tanaman tembakau, ini bisa ditanam di tegalan atau sawah kering,” kata Iman usai menyertai Bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd menyerahkan bantuan bagi hasil cukai tembakau kepada petani di Bantarujeg.
Untuk para petani tembakau, pihaknya juga memfasilitasi alat dan mesin pertanian seperti alat penyemprot hama, mesin pompa air, serta pisau rajang dan alatnya untuk memfasilitasi pascapanen yang anggarannya dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“Kami akan terus berupaya memfasilitasi kebutuhan petani tembakau serta bimbingan taninya, agar petani bisa memperluas areal tanamnya,” kata Iman.