RAKYATCIREBON.ID – Guna meminimalisir terjadinya kehilangan pembelajaran atau ‘learning loss’ akibat tidak optimalnya pembelajaran di masa pandemi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan, menggelar Bimtek Implementasi Kurikulum Prototipe, bagi Pendidik Jenjang SMP hingga TK di Kabupaten Kuningan yang bertempat di SMPN 1 Cilimus, Selasa, (25/1).
Kegiatan bimtek webinar yang mengusung tema “Kurikulum Prototipe sebagai Solusi Pemulihan Learning Loss”, dibuka oleh Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, diikuti oleh para Kepala Sekolah SMP, SD dan TK se-Kabupaten Kuningan, MGMP, para guru dan Pengawas.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Kabupaten Kuningan Abidin SPd MSi menerangkan, kegiatan webinar ini untuk memberikan layanan pendidikan terbaik kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk mencapai target pendidikan yang diharapkan.
Baca Juga:Penghapusan Tenaga Honorer Harus Ada SolusiMahasiswa Unisa Bedah Buku Sejarah of The Arabs
“Terima kasih kepada seluruh tenaga pendidikan dengan segala upaya dan ikhtiar untuk menunaikan tugasnya memberikan pelayanan di era pandemi. Niat baik ini harus kita implementasikan dan sosialisasikan untuk mencapai target pendidikan yang diharapkan,” ujarnya.
Dijelaskan Abidin, Kurikulum Prototipe memiliki beberapa karakteristik utama. Antara lain pengembangan ‘soft skills’ dan karakter, fokus pada materi esensial, dan fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan kemampuan murid atau ‘teach at the right level’.
Penerapan Kurikulum Prototipe, lanjut Abidin, diharapkan dapat membantu anak dalam mengembangkan potensi dan bakatnya. Karena kurikulum tersebut bagian dari arah pengembangan kurikulum sebelumnya, seperti orientasi holistik, berbasis kompetensi bukan konten, serta dirancang sesuai kebutuhan sekolah dan peserta didik.
“Bimtek ini untuk memberi satu gambaran kepada tenaga pendidik di Kabupaten Kuningan, terkait kebijakan dari Kemdikbudristek. Insya Allah kurikulum prototipe ini akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2022-2023, oleh karena itu berbagai persiapan terus dilakukan sebelum kurikulum ini di implementasikan,” jelas Abidin.
Sementara itu, Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi mengatakan, optimalisasi peran guru dalam pembelajaran masa pandemi, harus terus dilakukan. Dengan mengutamakan kreativitas guru dalam pemilihan model, metode dan strategi, upaya lain yakni dengan perihal kurikulum yang adaptif yang harus disesuaikan dengan situasi pandemi.