RAKYATCIREBON.ID– Bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd mengaku kecewa dengan batalnya rencana revitalisasi dan pembangunan alun alun Jatiwangi, senilai Rp13 miliar. Padahal dia sendiri sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat .
Batalnya rencana pembangunan dan revitalisasi alun-alun Jatiwangi, disebabkan Pemprov Jawa Barat tidak menganggarkan dengan alasan terkena refocusing akibat pandemi Covid-19. Meski sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah berbicara langsung dengan dirinya dan masyarakat Jatiwangi.
Secara umum, anggaran Bantuan Provinsi Jawa Barat tahun 2022 mengalami penurunan cukup tajam. Meskipun Kabupaten Majalengka masih beruntung karena mendapatkan anggaran sekitar Rp102 miliar dari Rp 500 miliar yang direncanakan. Sementara Kabupaten Purwakarta kata bupati hanya mendapatkan Rp20 miliar.
Baca Juga:Wakil Rakyat Brebes Belajar ke KuninganTekan Learning Loss, Disdikbud Terapkan Kurikulum Prototipe
“Kita masih beruntung karena Majalengka mendapat bantuan sekitar Rp102 miliar dan terbesar di Jawa Barat jika dibandingkan kabupaten dan kota lainya,” terang bupati kepada Rakyat Cirebon saat dihubungi di ruang kerjanya, Rabu (26/1).
Terkait alun-alun Jatiwangi, yang paling membuat pihaknya kecewa karena segala persiapan sudah fix. Bahkan panitia pembangunan di Kabupaten Majalengka sudah memesan bata terakota yang rencananya akan dipasang di sekitar alun-alun Jatiwangi.
“Yang jadi masalah, pihak panitia sebagian sudah menyiapkan segala kebutuhan dan perlengkapan penataan alun-alun Jatiwangi, salah satunya JAF yang telah mempersiapkan bata terakota. Namun akhirnya pembangunan itu batal,” ujar bupati.
Gingi Syarief Hasyim, Ketua JAF saat dikonfirmasi Rakyat Cirebon mengaku Rabu (26/1) sekitar pukul 18.00 WIB, pihaknya dijanjikan bertemu gubernur guna meminta konfirmasi dan kejelasan mengenai rencana revitalisasi alun-alun Jatiwangi tersebut.
JAF kata dia memiliki tugas melakukan pembinaan kepada jebor (pabrik pembuatan genteng, red) dalam pengadaan material guna memenuhi kebutuhan revitalisasi tersebut.
“Kedatangan kita hari ini ke Gedung Sate, intinya Kita ingin tau konfirmasi dari pa gubernur bagaimana revitalisasi terakota itu segera terwujud. Sebelumnya pa Gubernur sendiri menantang kami agar jebor bisa merespon selera kekinian, agar bisa menambah menu tidak hanya genteng namun yang lain agar lebih menarik,” ujarnya.
JAF siap menuntut konsistensi dari gubernur selama ini, sebab dari awal masa kampanye sampai sekarang menjabat sudah berjanji akan segera melakukan revitalisasi alun-alun Jatiwangi.