RAKYATCIREBON.ID – Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) sector I yang merupakan bagian dari jalan tol Transjawa yang menghubungkan Bandung, Sumedang, dan Majalengka mulai dibuka. Namun belum berpengaruh terhadap kondisi dan situasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka, yang masih terlihat masih sepi penumpang.
Sebelumnya baik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil maupun Bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd sangat berharap dengan mulai dibukanya akses tol menuju BIJB, baik dari Jakarta menuju Majalengka melalui tol Cipali dan Bandung Majalengka via tol Cisumdawu akan mendongkrak penumpang di BIJB Majalengka. Namun hingga Kamis (27/1), BIJB masih sepi.
Hal itu bisa terlihat di sekitar akses masuk menuju kawasan bandara yang terlihat lengang dan hanya dilintasi beberapa kendaraan. Bahkan kondisi sekitar area parkir bandara juga nyaris sama, hanya terlihat sejumlah kendaraan pegawai BIJB yang berderet di sekitar lokasi parkir.
Baca Juga:Kuningan Raih Penghargaan Bea Cukai AwardPP Dewiku Gelar Baksos untuk Warga Kertawirama
Sementara di sekitar lobi bandara, juga tidak terlihat rombongan pengunjung. Yang terlihat justru beberapa petugas yang berjaga, ditemani deretan bangku penumpang yang juga kosong. Bahkan beberapa pengusaha kuliner di sekitar BIJB memilih tutup karena tidak ada penumpang
Senior Manager Komersial BIJB Kertajati, Agus Sugeng Widodo mengatakan BIJB sebenarnya sudah dijadikan salah satu tempat yang menampung penerbangan dari Halim Perdanakusuma yang direvitalisasi selama 3,5 bulan kedepan. Namun hingga saat ini belum ada satupun maskapai yang memindahkan penerbangan ke Bandara Kertajati.
“Untuk saat ini belum ada yang memindahkan penerbangan kesini. Kami pun menunggu informasi lebih lanjut kalau ada Airlines yang masuk kesini,” jelasnya.
Sebelumnya Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara, dan telah banyak maskapai yang berkomunikasi dengan pihaknya untuk memindahkan penerbangan ke Bandara Kertajati. Namun karena beberapa pertimbangan, maskapai-maskapai itu sejauh ini baru memindahkan penerbangan ke bandara yang lokasinya tak jauh dari Halim.
“Bahkan sejak ada kabar penutupan karena Halim revitalisasi, semua airlines kesini (Kertajati). Untuk assesment sesuai standar company mereka. Misal untuk private jet itu sebetulnya maunya kesini. Cuma mungkin karena jika membawa penumpang yang rata-rata dari Jakarta ke BIJB Kertajati terlalu jauh, maka mereka mencari lokasi bandara yang lebih dekat sebagai pertimbangan,” jelasnya.