RAKYATCIREBON.ID -Terowongan sempit di bawah jalur kereta api Jatibarang telah bertahun-tahun dikeluhkan masyarakat. Kini ada kabar gembira, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melebarkan terowongan tersebut hingga 11 meter.
Hal itu terungkap ketika Direktur Keselamatan Perkeretaapian pada Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Edi Nur Salam melakukan ekspose dan tinjauan lapangan beberapa waktu lalu. Kegiatan ini pasca ekspose dan konsultasi Komisi IV DPRD Kabupaten Indramayu pada 14 Januari 2022 lalu.
“Alhamdulillah perjuangan inisiatif Komisi IV DPRD Indramayu tentang perlintasan sebidang terowongan kereta api di Jatibarang terjawab sudah dengan kehadiran Direktur Keselamatan Perkeretaapian dan jajaran di lokasi,” kata Edi, kemarin.
Baca Juga:Bupati Kukuhkan Pengurus PWRI Kabupaten CirebonSDM Cirebon Tak Laku di Industri
Menurutnya, berdasarkan ekspose dan tinjauan lapangan dengan berbagai pertimbangan teknis, maka diputuskan rencana pelebaran terowongan hingga 11 meter dari sekarang yang hanya kurang dari 4 meteran. Langkah ini sebagai upaya untuk mengurangi kepadatan kendaraan.
“Akan membuat fly over di dekat Stasiun Jatibarang dan pelebaran jalan menuju sojar, untuk bisa dilewati oleh kendaraan besar agar perekonomian makin meningkat,” ungkapnya.
Terhadap keputusan itu, Komisi IV DPRD Indramayu berkomitmen untuk mengawal dan berupaya bisa secepatnya terealisasi. “Insya Allah ini sudah menjadi keputusan, Komisi IV akan terus mengawal hingga semua keputusan bisa dilaksanakan. Mohon doanya,” ujarnya.
Seperti diketahui, terowongan yang kerap menimbulkan kemacetan itu dikeluhkan masyarakat sudah sejak lama. Saking sempitnya, tidak jarang pula memaksa pengguna jalan khususnya kendaraan roda empat untuk bergantian melintasinya. Ditambah lagi, ketinggian terowongan, antara permukaan jalan dengan bagian bawah jalur rel kereta api hanya 2,7 meter yang menyulitkan kendaraan seperti truk pengangkut barang bisa melintasinya.
Persoalan lainnya yang dikeluhkan pengguna jalan, yaitu permukaan jalan yang rusak dan berlubang. Bahkan tidak jarang juga terendam air hujan karena permukaan jalan yang rendah dan buruknya drainase sekitarnya. (tar)