RAKYATCIREBON.ID – Barang kuno, bagi sebagian kalangan memiliki tempat yang cukup spesial. Maka tidak aneh jika di tangan orang tertentu, barang-barang itu akan dirawat sebaik mungkin agar kondisinya tetap baik.
Pegy Sagita, warga Blok Senin Desa Buntu, Kecamatan Ligung, adalah salah satu orang yang menempatkan barang-barang kuno di posisi spesial. Pemuda usia 23 tahun ini memiliki kegemaran merawat baik-baik uang kuno yang pernah menjadi nilai tukar sah di Tanah Air.
Dimulai sejak masih duduk di bangku SMP, kini sudah ada puluhan lembar uang kertas dan uang koin kuno di kotak istimewa Pegy. Meskipun usia uang-uang itu jauh lebih tua darinya, tetapi kondisinya tetap bagus. Perawatan jadi kunci barang-barang antik itu tetap seperti baru.
Baca Juga:Ditemani Bupati, Gedung Haji dan Umrah Ditinjau Dirjen PHU KemenagRakor BPD Soroti Tunjangan Kinerja
“Tertarik aja gitu. Bentuknya teh menarik. Terus ya sudah, disimpan. Pas diliatin ke kakek, katanya itu uang zaman dulu. Terus kata kakek, di rumah (kakek) ada. Ya udah dikasihin. Mulai seneng koleksi pas masih SMP,” kata Pegy, Senin (7/2).
Sejak memulai mengoleksi uang-uang kuno, Pegy mengaku tidak pernah membeli seperti halnya para kolektor. Pemberian dan menemukan adalah sumber dari koleksi-koleksi uang kuno Pegy. Khusus untuk menemukan, Pegy mengaku kadang dia dapat dari selokan.
“Belum pernah beli. Kadang ada teman yang tahu saya gemar mengoleksi, suka kasih gitu aja,” kata pemuda yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan di salah satu pabrik sepatu itu.
“Pernah juga kalau koin mah, (nemu) dari selokan. Kan suka ada pengerukan got. Suka nemu tuh. Ya sudah saya bersihkan, terus liat di google ternyata memang benar itu uang,” papar dia.
Dalam hal perawatan, Pegy mengaku mengetahuinya dari hasil sharing di media sosial (medsos). Berkat sharing itu, kondisi uang-uang kuno Pegy itu sampai saat ini dalam kondisi baik.
Saat ini koleksi uang kuno itu disimpan dengan cara dibungkus menggunakan plastik transparan. Dari beberapa koleksi uang kuno milik Pegy, yang tertua yakni pecahan 5 rupiah.
Di salah satu bagian uang kertas itu tertulis tahun 1958. “Kalau yang koin, ada yang 5 sen, itu tahun 1921 5 sen, zaman Nederland,” jelas dia.