Sabtu (5/2) pihaknya juga melakukan pelacakan terhadap 22 anggota keluarga yang tersebar di 6 desa yang dinyatakan kontak erat dengan pasien. Namun menurut Nunung hasilnya dinyatakan negatif.
Sebelumnya sebanyak 19 orang siswa SMAN Bantarujeg dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes yang dilakukan Kamisdan Jumat 3-4 Februari 2022. Mereka akan melakukan tes PCR Kamis 10 Februari 2022 untuk menindaklanjuti hasil tes sebelumnya dan memastikan kondisi kesehatannya.
Semua siswa di sekolah tersebut melakukan pembelajaran secara daring hingga beberapa hari kedepan, serta guru dan pegawai Tata Usaha melakukan pekerjaan di rumah atau WFH.
Baca Juga:Sepekan Terjadi 20 KebencanaanLegislator Jabar Kampanyekan Prabowo Capres 2024
Menurut Kepala SMAN Bantarujeg, Toto Warsito, banyaknya siswa yang diketahui positif Covid-19 berawal dari salah seorang siswa yang tiba-tiba mengalami sakit dan jatuh pingsan dengan waktu yang relatif lama Kamis (4/2) kemarin.
Tim Satgas Covid-19 di sekolah segera mengevakuasi korban dengan membawanya ke ruang UKS untuk penanganan darurat. Karena pingsannya cukup lama, kepala sekolah menginstruksikan pihak satgas sekolah untuk membawanya ke Puskesmas Bantarujeg.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pihak medis, suhu badan siswi tersebut di atas normal sehingga petugas kesehatan di Puskesmas melakukan rapid antigen dan ternyata hasilnya reaktif.
“Setelah hasilnya diketahui reaktif, Satgas Covid-19 Kecamatan Bantarujeg langsung mendatangi sekolah kami untuk melakukan tracing semua siswa yang satu kelas dengan siswi yang dinyatakan sakit tersebut juga siswa lain yang sempat kontak erat. Setelah itu terhadap mereka juga dilakukan rapid antigen, hasilnya 4 orang diantaranya dinyatakan positif,” ungkap Toto.
Karena terjadi penambahan yang cukup banyak, akhirnya semua guru dan siswa dilakukan pemeriksaan secara masal dan ternyata 19 orang siswa dinyatakan positif termasuk siswa yang lebih dulu dinyatakan positif yang kini bertambah menjadi 20 orang. (hsn)