RAKYATCIREBON.ID – Kehadiran Perpustakaan Anak Taman Cirebon, di Desa Kanci Kulon, Astanajapura, Kabupaten Cirebon mendapat sambutan positif dari warga. Pasalnya, bangunan perpustakaan yang berdiri di atas kolam itu menyediakan fasilitas literasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Perpustakaan itu kerap disebut sebagai perpustakaan apung. Inisiasi dari konsorsium pembangkit listrik Cirebon Power.
Salah satu warga, Inayah mengaku bangga dengan adanya fasilitas perpustakaan ini. Karena menurutnya sangat jarang ada perpustakaan di desa-desa pesisir Cirebon.
Baca Juga:Jangan Menunggu Tanggul Sungai Cimanuk JebolLarang Sekolah Study Tour, Disdik: Memaksa Berarti Liar
“Bangga sekali ada perpustakaan ini, karena jarang sekali ada perpustakaan di desa,” kata Inayah.
Ia mengaku baru pertama kalinya mengakses perpustakaan ini, namun Inayah cukup mengapresiasi fasilitas dan koleksi yang ada di dalamnya. Biasanya, Inayah harus ke perpustakaan milik pemerintah di Kota Cirebon.
Namun jaraknya juga lumayan jauh. Atau, ia membeli buku dari toko buku ternama di Cirebon.
Menurut Inayah, karakter anak-anak yang mudah bosan, membuat tidak jarang koleksi-koleksi buku yang baru dibeli di toko buku, hanya dimanfaatkan beberapa saat saja.
“Kalau di sini tidak harus beli, koleksinya juga banyak,” katanya.
Walaupun anaknya belum begitu bisa membaca, Inayah mengaku banyak terbantu dengan koleksi buku yang ada di perpustakaan ini. Karena memiliki banyak koleksi buku di bergambar.
Saat berada di perpustakaan, Ia memilih untuk mengambil buku tentang mobil. Dengan modal koleksi perpustakaan itu, ia memperkenalkan berbagai jenis mobil kepada anak keduanya yang berumur 3 tahun.
“Kalau bisa, buku koleksi untuk pengenalan berbagai jenis binatang, benda dan lainnya, dan juga pendidikan moral anak bisa diperbanyak,” kata Inayah.
Baca Juga:PDAM Kecolongan, SPAM Dikelola SwastaKasus Covid-19 Muncul Lagi
Mese Romdhonah, perwakilan Cirebon Power yang bertanggung jawab atas perpustakaan ini mengatakan, perpustakaan ini memang baru pada tahap peluncuran lunak. Kegiatan tersebut ditandai dengan menggelar lomba mewarnai untuk tingkat TK dan RA disekitar wilayah perpustakaan, pada akhir pekan lalu.
Kegiatan perlombaan itu diikuti 32 anak dari 16 TK/RA dari 6 desa di sekitar perpustakaan. Harapannya, masyarakat bisa mengetahui keberadaan perpustakaan dan bisa aktif mengunjungi perpustakaan.
“Kami juga memfasilitasi kegiatan edukatif lainnya di perpustakaan,” kata Mese.