Yakni, berhasil membawa pulang ketiga anak perempuan tersebut pulang meski dalam kondisi mental memprihatinkan.
“Jadi inilah stigma negatif, kenapa percepatan-percepatan Indramayu termasuk I-Ceta ini harus saya akomodir. Termasuk nomor handphone saya sendiri harus saya sebarkan kepada masyarakat, karena bagaimanapun pemerintah harus hadir ditengah masyarakat,” kata dia.
Nina juga menegaskan, Salus Populi Suprema Lex Esto menjadi prinsip Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk menegakan segala kondisi darurat demi keselamatan masyarakat.
Baca Juga:Desak Kejaksaan Tuntaskan Dugaan Korupsi Pajak Dana DesaAklamasi, Hj Wati Musilawati jadi Ketua IPPAT Kabupaten Cirebon
“Keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi, artinya bahwa bagaimanapun kita harus mendekatkan kepada rakyat dan kita harus hadir di tengah-tengah rakyat, dan itu janji saya kepada masyarakat,” ungkapnya.
Penjelasan Nina tidak hanya mendapatkan aplaus undangan yang hadir, juga menyita perhatian Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh. Disampaikan, kebudayaan itu adalah ekspresi dari sebuah nilai. Meski nilainya sama tetapi cara mengekspresikannya bisa berbeda.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI ini menuturkan, Dialog Kebudayaan menjadi suatu rangkaian khusus dan istimewa kepada bupati/walikota sebagai penerimaan AK-PWI Pusat dalam rangka memperingati HPN tahun 2022.
“Mohon bisa diterima dengan baik anugerah dari PWI yaitu organisasi wartawan yang paling besar dan paling konsisten di dalam menciptakan dan menghasilkan produk jurnalistik yang luar biasa,” ujar M Nuh. (tar/ril)