RAKYATCIREBON.ID – Selama ini internal Partai Demokrat terlihat akur dan kondusif. Namun, tiba-tiba publik dibuat kaget. Saat sejumlah kader protes keras atas statamen petinggi DPP Demokrat, Ir Herman Khaeron yang menyatakan bahwa calon walikota Cirebon nanti adalah kader asli dari Kota Cirebon.
Tidak mau isu tersebut menggelinding liar, DPC Partai Demokrat Kota Cirebon langsung mengambil alih. Dalam konferensi persnya, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon, M Handarujati Kalamullah menyampaikan, pihaknya sangat menghargai dan mengapresiasi aspirasi yang disampaikan para kader. Termasuk kritik yang dilayangkan terhadap ketua BPOKK DPP Partai Demokrat.
Kejadian kemarin, kata Andru, menjadi dinamika yang harus direspons positif. Karena itu merupakan aspirasi kader. Dan sejauh ini tidak ada yang dirugikan oleh pernyataan sikap beberapa orang yang mengatasnamakan kader tersebut.
Baca Juga:Penerimaan Perangkat Desa Sigong Kembali DisoalSiap Dibawa ke Musrenbang, Perkim Jabar Tampung Usulan Kegiatan Prioritas 27 Kabupaten/Kota
Bahkan, DPC Partai Demokrat akan menampung, baik aspirasi dan kritikan tersebut sebagai bahan bagi partai menyusun kekuatan menuju Pemilu 2024.
“Kami menghargai setiap pendapat kader, terkait siapa nanti yang diusung di 2024. Secara pribadi, saya berterima kasih atas apresiasi terhadap keinginan maupun harapan para kader Partai Demokrat,” ungkap Andru, sapaan akrabnya, Kamis (17/2).
Namun demikian, lanjut Andru, jika dirasa ada sesuatu yang keliru, partai punya kebijakan dan aturan main terkait pemenangan pemilu, termasuk pilkada. Karena DPP memiliki mekanisme untuk menentukan calon mana yang akan diusung, dan DPC akan patuh terhadap aturan main partai.
Di luar itu, dijelaskan Andru, saat ini DPC Partai Demokrat sudah mulai menyusun kekuatan menghadapi kontestasi yang akan berjalan, baik pileg dan pilpres, sampai pilkada. Jika dihitung, ada waktu kurang dari dua tahun menyongsong pemilu.
“Sejauh ini, struktur partai mulai DPC, PAC sampai Ranting terus konsolidasi memanaskan mesin partai. Konsolidasi dua jenis, yakni konsolidasi struktural partai, serta konsolidasi struktur dan kader dengan masyarakat luas. Mulai melakukan kerja konkrit untuk membantu masyarakat,” jelas Andru.
Mengingat tahapan tahun politik 2024 nanti akan diawali oleh pileg dan pilpres, kata Andru, maka saat ini fokus awal Partai Demokrat adalah memenangkan pileg dan pilpres. Karena itu pintu gerbang kekuatan menuju pilkada setelahnya.