“Hasil positif Pemilu 2019, kita punya 18 persen suara. Dan terkait Pilkada Kota Cirebon, Partai Demokrat punya rekam jejak yang luar biasa. Memenangkan Pilkada 2013 dan 2018. Sehingga harus dipertahankan di 2024. Target kita memenangkan paslon yang kita usung ke depan, siapa pun itu,” ujar Andru.
Oleh karena itu, DPC Partai Demokrat Kota Cirebon mengajak seluruh kader untuk fokus melakukan kerja-kerja politik dengan target memenangkan pileg dan pilpres. Terlebih 2024 nanti, Partai Demokrat memiliki misi untuk mengantarkan AHY menjadi kandidat serta memenangkannya sebagai presiden.
Ia pun mengajak kadernya untuk menghindari opini-opini yang tidak konstruktif bagi Partai Demokrat. “Keluarga Besar Partai Demokrat harus solid menghadapi hajat politik 2024 ke depan. Sekali lagi, saya perlu sampaikan. Fokus kita, DPC, sesuai arahan ketum, bagaimana memenangkan pileg dan pilpres. Tidak ada gunanya mengumbar syahwat pilkada kalau pilegnya kita kalah. Maka saya sudah sampaikan, bagaimana memenangkan Pileg 2024, karena itu tahap awal. Itu sikap kita menjelang kontestasi politik 2024, mulai dari pileg, pilpres hingga pilkada,” imbuh Andru.
Baca Juga:Penerimaan Perangkat Desa Sigong Kembali DisoalSiap Dibawa ke Musrenbang, Perkim Jabar Tampung Usulan Kegiatan Prioritas 27 Kabupaten/Kota
Diberitakan sebelumnya, Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Ir Herman Khaeron menjadi sasaran kritik para kadernya. Itu setelah statamennya soal kandidat walikota dari Partai Demokrat asli Kota Cirebon.
Kronologisnya, dalam sebuah pemberitaan media, Kang Hero, sapaan akrabnya menyampaikan tanggapan mengenai persiapan Partai Demokrat menjelang Pilwalkot Cirebon 2024.
Dalam statemennya, Hero mengatakan untuk pilwalkot mendatang, Demokrat akan mengandalkan kader Partai Demokrat asli dari Kota Cirebon.
Sontak, statemen Kang Hero tersebut menuai kritik dan protes dari sejumlah kader Demokrat Kota Cirebon. Rabu (16/2) kemarin, sejumlah kader Demokrat yang merasa terganggu dengan statemen Kang Hero itu, menyampaikan ketidakpuasannya di depan awak media.
Salah satu kader Demokrat, Sukma Adi Tresna menyayangkan sikap ketua BPOKK yang menyebut calon walikota Cirebon nanti adalah kader asli dari Kota Cirebon.
Pernyataan Hero tersebut, kata Sukma, sangat tidak mencerminkan sosok politisi nasional, yang notabene orang ketiga di Partai Demokrat setelah ketua umum dan sekjen.