RAKYATCIREBON.ID – Pengurus Komisariat (PK) Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (MATAN) IAIN Syekh Nurjati Cirebon adakan Bedah Buku dan Ngaji Kebudayaan dalam rangka hari lahir ke-3.
Acara yang berlangsung di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Cirebon itu dihadiri KH Suteja MAg, Wadek III Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan Pembina PK MATAN IAIN Cirebon) dan KH Jaelani Sa’id MAg, Pengurus Yayasan TQN Suryalaya Cirebon sebagai narasumber dan pembanding bedah buku. Kemudian Kiai Mohammad Luthfi Yusuf NZ MA, Pengasuh PP Al-Khiyaroh Buntet Pesantren Cirebon dan Farihin S Hum, Pustakawan Keraton Kanoman Kota Cirebon sebagai narasumber ngaji kebudayaan.
Tema yang diusung yaknk Respons Tasawuf dalam Peradaban Kebudayaan Modern berkolaborasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) HTQ IAIN Cirebon dan turut dihadiri oleh Pembina PK MATAN Nurjati Cirebon, Rois Idarah Syu’biyyah JATMAN Kota Cirebon, PC MATAN Cirebon, PK MATAN Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon, PKPT IPNU-IPPNU IAIN Cirebon, PK IMM IAIN Cirebon dan organisasi ekstra lain.
Baca Juga:Hindari Tabrakan Malah Hantam Mobil DerekPertamina: Jalan Balongan Ditutup Selama 45 Hari
Dalam paparannya, Dr KH Suteja MAg bertutur buah dari thoriqoh dan tasawuf sangat banyak, bahkan di dunia ini kalau tidak ada tasawuf dan thoriqoh tidak ada orang yang mendoakan orang yang fasik.
“Di dunia ini kalau tidak ada tasawuf maka tidak ada toleransi beragama, tidak ada moderasi beragama, tidak ada orang mendoakan pezinah masuk surga, tidak ada orang yang mendoakan orang fasik semoga masuk surga,” ucap Pengasuh PP Nurul Iman Sumber Cirebon itu, kemarin.
Selaku pembanding bedah buku KH Jaelani Said M Ag juga berucap, salah satu metode pensucian jiwa dan perbaikan diri adalah dengan bertasawuf dan berthoriqoh. “Thoriqoh adalah model pembinaan kepribadian. Membantu murid muridnya mencapai pensucian jiwa dan perbaikan diri,” ungkap Wakil I Ketua At Taqwa Center Kota Cirebon itu.
Selain itu, narasumber I ngaji kebudayaan Kiai Mohammad Luthfi Yusuf NZ, MA mengucap, mindset kita kalau mendengar sufi atau thoriqoh pasti terbayang bahwa orang sufi ialah orang tradisional yang individualis, tapi sejatinya orang sudi bukan seperti itu.