Menurutnya, Pasar Cisarua yang juga pasar terluas pertama di Jabar tersebut, memiliki pembangunan baru dengan tata letak yang rapih dan bersih. Sehingga lebih steril dari sebelumnya.
“Pasar Cisarua ini ada juga food court, sehingga lebih modern. Jadi bisa bersaing dengan supermarket,” lanjutnya.
Dia mengaku, untuk pembangunan Pasar Cisarua tersebut menelan biaya sebesar Rp29 miliar, terdiri dari anggaran provinsi sebesar Rp23 miliar, dan anggaran Pemkab Bogor Rp6 miliar.
Baca Juga:Untuk Cirebon dan Sekitarnya, Mulai 1 Maret Harga Gas 3 Kg NaikAntre 3 Jam Dapat Migor 2 Liter
Bahkan dia menargetkan, ada 10 pasar Jabar yang ditargetkan memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Semua pasar kita perbaiki. Yang belum SNI kita SNI kan. Target kita 10 pasar, tapi sekarang baru 7 pasar yang sudah SNI,” ungkapnya.
Kang Emil memastikan, dengan melakukan penguatan pasar-pasar rakyat, maka dapat bermakna membantu masyarakat ataupun pedagang kecil dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga apa yang menjadi target Pasar Rakyat Jabar Juara di bidang ekonomi kerakyatan bisa terwujud.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Dr Iendra Sofyan ST MSi menambahkan, revitalisasi dilakukan agar para pedagang dapat menjual dagangannya lebih nyaman dan bersih.
“Revitalisasi ini tentu akan ada dampak pada pedagang dan pembeli. Pedagang nyaman berjualan, pembeli akan menikmati ketika belanja,” ucapnya.
Menurutnya, Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan pengelola pasar untuk memfasilitasi atau memprioritaskan pedagang lama, agar bisa berjualan di lokasi yang sudah direvitalisasi.
Namun dia meminta agar pada pedagang ataupun pembeli bisa menjaga kebersihan dan keamanan. Sehingga bisa sesuai dengan standar nasional.
Baca Juga:Ekonomi Cirebon Masa Depan Jawa BaratDanrem 063/SGJ Pamit Tempuh Pendidikan
“Saya minta semua dapat menjaga kebersihan dan keamanan. Sehingga revitalisasi sesuai dengan standar nasional. Dengan begitu, pengunjung bisa lebih banyak dan para pedagang bisa menjual dagangannya semaksimal mungkin. Kalau bisa, jangan sampai ada jualan yang tersisa,” tandasnya.
Dia juga berharap penataan pasar dapat memulihkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
“Tahun 2022 ini momen yang baik untuk pemulihan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Jabar sudah baik. Bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Diharapkan revitalisasi pasar ini akan meningkatkan lagi,” pungkasnya. (rls)