RAKYATCIREBON.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mencatat sekitar 80 persen lebih jemaah calon haji sudah divaksin Covid-19 dosis satu dan dua dari total 2.300 orang. Dari jumlah tersebut, selebihnya belum bisa diberikan vaksin Covid-19 karena berbagai faktor saat dilakukan pemeriksaan sehingga tidak direkomendasikan.
“Memang yang 20 persennya belum diberikan vaksinasi. Karena di kita Kabupaten Cirebon, mungkin umumnya di setiap daerah bahwa calon haji masuk kategori lansia. Maka adanya pada faktor regeneratif tersebut memang muncul berbagai macam permasalahan kesehatan, yang akhirnya tidak direkomendasikan untuk divaksinasi,” kata Subkoordinator Surveilance dan Imunisasi pada Dinkes Kabupaten Cirebon, Dendi Hamdi SKepNers dalam kegiatan vaksinasi di gedung Islamic Center Kabupaten Cirebon, Jumat (11/3).
Atas kondisi tersebut, kata Dendi, tentunya dari sisi persyaratan kesehatan bagi jemaah calon haji sudah dikatakan siap diberangkatkan. Itupun, kata dia, jika memang sudah ada keputusan resmi dibukanya haji tahun ini bisa berlangsung. Maka dalam kesiapan dalam nenghadapi musim haji tenunya salahsatu persyaratannya bagi jemaah harus sudah melakukan melakukan vaksinasi bosster meskipun aturannya belum mengikat.
Baca Juga:Jabar Berhasil Himpun Tanah dan Air untuk Ibu Kota BaruIMM Ajak Polisi Ikut Bagikan Sembako
“Kalau himbauan dari lembaga terkait hanya menyebutkan bahwa jika yang siap berangkat harus sudah booster. Kemudian yang sisanya jika komorbid dan belum bisa divaksin maka ada rekomendasi dan alasan khusus meskipun dalam pendampingan ketat sesuai mekanisme,” katanya.
Pelaksanaan vaksinasi bagi jemaah calon haji yang dilakukan, kata dia, juga merupakan rangkaian persiapan hari jadi Kabupaten Cirebon. Sehinga jatah vaksin yang disediakan hanya bagi 300 orang saja.
Meskipun pihaknya tetap akan mengakomodir sejumlah masyarakat yang akan divaksin sudah disiapkan pada masing-masing Fansyankes yang ada. Meskipun dalam pelaksanaan pembinaan haji sudah dilakukan sejak 2021 lalu.
“Kalau khusus bagi jemaah haji yang sudah divaksin akan dimasukan pada data aplikai Siskohat yang ada di Kemenag. Nantinya juga ada pencatatan dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) setempat,” ungkapnya. (yog)