RAKYATCIREBON.ID – Sehubungan dengan tingginya intensitas curah hujan yang terjadi akhir-akhir ini, Wakil Bupati HM Ridho Suganda meminta masyarakat untuk waspada, terutama yang bermukim di lokasi rawan bencana. Wabup Ridho bersama Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana meninjau sejumlah lokasi bencana alam.
“Di Kabupaten Kuningan saat ini intensitas hujannya masih cukup tinggi. Karena itu, kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada terhadap dampak cuaca sekarang ini, terutama masyarakat yang pemukimannya berada di lokasi rawan bencana,” kata Wabup Ridho saat meninjau lokasi bencana longsor disertai banjir di Dusun Muhara, Desa Mekarsari, Kecamatan Maleber, yang mengakibatkan sejumlah rumah warga tergenang lumpur dan air, Selasa (15/3).
Menurut Wabup, hujan deras yang terjadi pada Minggu malam (13/3), telah mengakibatkan bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan. Pihaknya hingga kini terus melakukan upaya penanggulangan, mulai dari mengidentifikasi wilayah-wilayah rawan bencana, hingga memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana.
Baca Juga:Cek UMKM, Diskopdagperin GOES Wisata to SubangDPRD Majalengka Menetapkan Perda Pesantren
“Mudah-mudahan masyarakat juga mau bekerjasama dengan tidak melakukan pembangunan di titik-titik rawan bencana. Seperti di bantaran sungai dan titik lainnya yang tidak diperuntukan untuk dilakukan pembangunan. Ini demi menghindari terjadinya segala bentuk kerugian, khususnya kerugian jiwa akibat bencana alam,” tuturnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana SSTP MSi menerangkan, terhitung dari tanggal 13 Maret 2022 hingga saat ini (15/3) jumlah bencana yang terjadi sudah terlaporkan mencapai 25 titik kebencanaan. Dari jumlah tersebut, sambungnya, rata-rata diakibatkan meluapnya Sungai Cisanggarung, yang mengakibatkan banjir dan longsornya pemukiman masyarakat di sekitar bantaran sungai tersebut.
“Sebagi contoh di Desa Andamui yang kemarin terjadi, itu sampai lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. Jadi, untuk dengan sampai hari ini berarti ada yang sudah terlaporkan sekitar 25 titik bencana, ini pertanggal 13, 14, 15 Maret,” ungkap Ibe, panggilan akrab Indra Bayu.
Senada Wakil Bupati, Kalaks BPBD juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah-tengah intensitas hujan yang masih tinggi, terutama di daerah-daerah yang secara pemetaan berada di kawasan rawan bencana. Seperti,di lereng bukit dan bantaran sungai. “Untuk daerah-daerah yang secara pemetaan berada di kawasan rawan bencana, ini perlu diwaspadi dan diantisipasi oleh semua pihak, dari pemerintah desa dan masyarakatnya sendiri. Sekiranya memang situasi dan kondisinya tidak memungkinkan ataupun sudak tidak kondusif terutama hujan yang terus menerus selama dua jam lebih, agar bisa meningkatkan kewaspadaan,” imbaunya.