Mengenai masa jabatan presiden tiga periode, SMRC juga memiliki data dari dua kali survei, yakni bulan Mei dan September 2021. Dua survei ini menunjukkan publik yang menolak ide tiga periode presiden naik dari 74 menjadi 84 persen.
Sementara yang menyatakan ingin mengubah periode kekuasaan presiden sebesar 13 pada Mei dan 12 persen pada survei September 2021. Dan yang menyatakan ingin diubah sebenarnya terpecah karena tidak mesti tiga periode, malah sebagiannya ingin satu periode saja. Ada yang menyatakan cukup satu periode untuk masa jabatan delapan tahun.
“Sangat kecil sebenarnya di masyarakat yang menginginkan Pak Jokowi menjadi presiden untuk ketiga kalinya. Demikin pula dengan yang menginginkan penundaan Pemilu.” tegas Saiful. (ing)