“Kegiatan pemeliharaan rutin di 2021 saja hanya dianggarkan Rp 7,7 miliar dalam setahun. Makanya kita hanya bisa memaksimal di 130 ruas dari 564 ruas yang ada dengan total panjang penanganan 307 KM dari 1033 KM tadi,” katanya.
Makanya anggaran yang harusnya ada bisa 3 kali lipat kurangnya dalam satu tahun. Karena perhitungan ideal seharusnya Rp 24 Miliar untuk pemeliharaan rutin saja agar tercipta kategori jalan kondisi mantap agar terpelihara.
“Meskipun itu bukan hal klasik dan kembali ke alokasi anggaran yang tersedia. Namun dengan anggaran yang ada kita maksimalkan pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan peningkatan jalan. Insyaallah di tahun 2022 ini kita bisa meningkatkan jalan sepanjang 50,5 KM melalui dua alokasi anggaran baik APBD maupun APBN,” pungkasnya.
Baca Juga:Kursi Rotan Karya Warga Binaan Lapas Tembus Pasar EropaSongsong Pemilu 2024, DPC Perempuan Bangsa Dilantik
Tomy menambahkan, khusus bagi kerusakan jalan di kawasan batik trusmi tahun ini memang ada pengerjaan dalam dua metode yakni pemeliharaan dan peningkatan. Rinciannya yakni untuk peningkatan akan dilakukan sepanjang 400 Meter dengan dua lajur di kawasan gerbang
“Dua lajur itu akan ditingkatkan yang posisinya dari mulai pintu masuk gerbang sampai perempatan kawasan batik masuk kawasan batik trusmi. Anggaran diperkirakan mencapai Rp 2,5 Miliar dan saat ini masih dalam tahap perencanaan teknis,” katanya.
Sedangkan untuk jalan terusan kawasan trusmi yang meliputi jalan sepanjang kawasa Weru-Panembahan- Sarabau juga akan dilakukan pengerjaan namun dalam kategori pemeliharaan.
“Untuk peningkatan jalan umumnya memang dilihat sisi kondisi termasuk di jalan terusan kawasan trusmi. Dan untuk peningkatan dijalan tersebut dimungkinkan akan dilakukan tahun 2023 mendatanh. Bisa saja dibeton atau dihotmik. sehingga dibutuhkan pengajian teknis karena kaitannya dengan membuat drainase, karena kuncinya itu,” pungkasnya. (yog)