RAKYATCIREBON.ID, KUNINGAN – Gerbong mutasi di lingkungan pejabat Pemkab Kuningan tak lama lagi bakal digelar oleh Bupati H Acep Purnama. Tak hanya di posisi Eselon III, rotasi juga bakal menyentuh pejabat Eselon II yang kinerjanya dianggap kurang maksimal.
Ada sejumlah pejabat Eselon II dan Eselon III yang akan digeser dalam mutasi kali ini. Bupati sendiri mengagendakan mutasi di lingkungan pejabatnya akan digelar sebelum bulan Ramadan.
Rencana segera menggelar mutasi diutarakan Bupati Acep usai menyerahkan SK PNS kepada ratusan CPNS di Hotel Grage Sangkan, Selasa (22/3). Menurut bupati, jika tidak ada halangan, mutasi dilaksanakan sebelum bulan puasa.
Baca Juga:Partai Umat Kuningan Dorong Generasi Muda ProduktifSolar Hilang di Cirebon, Pertamina Beri Warning Keras
“Mudah-mudahan saja tidak ada halangan. Kami merencanakan mutasi dilakukan sebelum bulan puasa. Masih ada waktu cukup panjang untuk mematangkan rencana ini,” ujar Bupati Acep.
Sementara itu, diperoleh kabar jika posisi pejabat Eselon II yang saat ini menduduki jabatan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), akan dialihkan dan diganti dengan pejabat baru.
Selain itu, jabatan kepala bagian di lingkungan Setda Kuningan juga bakal diisi setelah ditinggalkan pejabat sebelumnya. Tak hanya jabatan kabag yang kosong, ada beberapa kabag yang juga ikut terbawa mutasi.
Saat ini, jabatan Kabag Administrasi Pembangunan, Kabag Protokol dan Pimpinan (Prokopim) dalam kondisi kosong. Sebelumnya, jabatan Kabag Administrasi Pembangunan Setda dijabat oleh Drs H Ahmad Juber MSi dan Kabag Prokopim, Drs Asep Budi Setiawan MSi.
Ahmad Juber sekarang menjabat kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sedangkan Asep Budi Setiawan menjadi Staf Ahli Bupati. Keduanya promosi ke eselon II melalui open bidding beberapa waktu lalu.
Sumber Rakyat Cirebon menerangkan, ada beberapa kepala SKPD yang terbawa mutasi. Perputaran ini dilakukan oleh bupati, mengingat kemampuan mereka dibutuhkan di tempat lain. Hanya saja, dia enggan menyebutkan posisi kepala SKPD yang akan terbawa gerbong mutasi.
“Jumlahnya lebih dari tiga orang. Saat ini masih dalam pembahasan bupati dan Baperjakat. Sebenarnya kemampuan mereka mumpuni, namun berada di jabatan yang kurang pas. Jadi, kemungkinan pergeseran itu akan dilakukan oleh bupati,” sebut sumber tersebut.