RAKYATCIREBON.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan melakukan kegiatan Ngaderes Demokrasi (NGADEM) di MAN 2 Kuningan. Tema yang dibuat kali ini yaitu “memilih itu kereen!!. Kegiatan KPU ini merupakan implementasi dari penguatan institusi untuk menghadapi rangkaian pemilihan umum tahun 2024.
Hadir dalam kegiatan ini yaitu Ketua KPU Kabupaten Kuningan, Asep Z fauzi SPdI, Dudung Abdu Salam MPd, Ketua Divisi SDM, Parmas dan Sosdiklih Asep Budi Hartono MPd selaku Ketua Divisi Data, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Maman Sulaeman SHum, Ketua Div Hukum Lestari.
Kegiatan ini dilaksanakan di halaman sekolah MAN 2 Kuningan. Hadir sebagai narasumber yaitu Komisioner Bawaslu Kabupaten Kuningan, Abdul Jalil Hermawan MIkom, Ketua PGM Kabupaten Kuningan Topik Offirtson MSi MPd, dan sekitar 800 siswa antusias mengikuti kegiatan ini.
Baca Juga:2023 Gerbang Mulia RaharjaPositif Progres Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Ketua KPU Kuningan Asep Z Fauzi SPdI mengatakan, pendidikan politik merupakan program utama yang akan terus dilakukan KPU sebagai penopang rencana pembangunan jangka menengah. Diharapkan dengan pendidikan politik yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 dan tahun–tahun berikutnya menghadapi tahapan pemilihan umum serentak yang akan digelar hari Rabu, 14 Februari 2024. Sehingga hal ini menjadi poin strategis KPU membangun kemitraan ini. “Perlu sinergitas, kohesifitas dan gerakan komunal untuk membangun budaya demokrasi ini,” kata Asfa, panggilan akrabnya.
Di tempat yang sama, Kepala MAN 2 Kuningan, Iman Nuryaman menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan KPU untuk melakukan pendidikan politik di lembaganya. Kegiatan ini akan sangat bermanfaat untuk siswa yang nantinya akan menjadi pemilih.
Sementara itu, Anggota KPU Divisi Sosdiklih, SDM dan Parmas Dudung Abdu Salam MPd dalam paparan materinya menerangkan, pentingnya pendidikan pendidikan pemilih berkelanjutan. Dalam melakukan pendidikan pemilih ini perlu sinergitas dengan berbagai pihak, layaknya teori sapu lidi, sapu akan memberi manfaat jika satu sama lain saling menguatkan. Banyak aktor dan faktor yang harus terlibat dalam membangun budaya dan kesadaran demokrasi masyarakat.
“Benalu demokrasi yang dihadapi hari ini seperti berita hoax, money politik, SDM penyelenggara, budaya politik dan rendahnya partisipasi politik, menjadi bagian rendahnya Indeks demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu dalam upaya menyebarluaskan informasi Pemilu Serentak tanggal 14 Februari 2024 mendatang harus terus dilakukan,” kata Dudung.