RAKYATCIREBON.ID -Gagal mendapatkan jawaban di Balai Desa Balongan, ratusan warga spontanitas mengamuk hingga mendobrak pintu gerbang utama Integrated Terminal Balongan (ITB), Senin (28/3).
Hal ini berkaitan dengan belum terealisasinya tuntutan kompensasi dampak pencemaran akibat kebocoran pipa solar di pesisir Balongan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Ratusan warga yang kesal karena merasa tidak diperhatikan oleh pihak Pertamina itu tak hanya menyuarakan desakan atas tuntutannya, juga berusaha mendobrak gerbang besi di pintu utama ITB.
Baca Juga:DPRD Desak Disperdagin DievaluasiGubernur Ridwan Kamil Temani Wapres Tinjau Lokasi Program Integrated Farming di Purwakarta
Saat gerbang sedikit terbuka, warga yang hendak merangsek masuk dihalangi petugas keamanan dari balik gerbang. Aksi saling dorong gerbang besi pun tidak terhindarkan, bahkan tak jarang benda keras dihantamkan ke gerbang yang terbuat dari plat besi tebal tersebut.
Tak hanya itu, warga juga memprotes sikap petugas keamanan di dalam ITB yang melakukan tindakan refreshif dan intervensi. Beberapa lama kemudian, petugas dari Polres Indramayu yang tiba di lokasi berusaha menenangkan warga dan melakukan langkah-langkah untuk memfasilitasi dengan pihak Pertamina.
Lalu sejumlah warga sebagai perwakilan massa mendapat kesempatan audiensi dengan pihak Pertamina. Setelah beberapa lama berunding, ternyata desakan tuntutan warga tetap tidak bisa dikabulkan saat itu.
Kemudian warga spontan memblokade pintu utama ITB dengan mendirikan tenda. Termasuk menutup jalan yang menjadi akses transportasi kendaraan pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas di desa setempat.
Menurut warga, aksi tersebut dilakukan lantaran tidak ada itikad baik dari Pertamina atas kebocoran yang menimbulkan pencemaran pada dua minggu lalu. Padahal audiensi sudah dilakukan beberapa kali.
Dipastikan pula, aksi yang dilakukan benar-benar spontan dan tanpa ada pihak lain yang menggerakan. “Ini spontanitas, tidak ada ketua, murni inisiatif warga yang terdampak,” kata Saroni (54).
Warga lainnya, Akso mengeluhkan lambannya tindak lanjut pihak Pertamina terhadap kejadian di pesisir Balongan tersebut. “Pertemuan atau audiensi sudah keempat kalinya hari ini. Intinya pertamina tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan yang tercecer di wilayah Pantai Balongan,” terangnya.
Baca Juga:Launching Bumdes se Kabupaten Garut, Munculkan Potensi dan Keunikan DesaLakmud, Proses Cetak Pemimpin Muda NU
Terhadap petugas keamanan yang sempat melakukan tindakan refreshif, Akso menyayangkan hal tersebut. Terlebih lagi, warga yang melakukan aksi spontanitas merupakan korban ceceran limbah operasinya ITB.