RAKYATCIREBON.ID – Para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Majalengka mengeluh sulit mendapatkan BBM Pertalite, dan terpaksa mereka membeli Pertamax yang harganya mahal. Kenaikan harga Pertamax dan sulitnya mendapatkan Pertalite, membuat pelaku UKM di Kabupaten Majalengka serba dilema.
“Minyak goreng sekarang mahal. Pertalite memang gak naik, cuma sulit didapat. Di pom bensin antrian itu ternyata untuk beli Pertamax, karena pertalite kosong,” ujar pelaku usaha warga Kabupaten Majalengka, Selly, Senin (4/4).
Selly yang biasa menjajakan produk kuliner rumahan yang didagangkan menggunakan pemasaran akun sosmed, kemudian mengirimkan barang dagangannya merasakan betul jualannya keteteran dengan kebutuhan dapur.
Baca Juga:Kapolri Kirim Sembako untuk Buruh KuninganSekda: Produktivitas Jangan kendor
“Sebelum minyak goreng langka dan BBM masih mudah didapat, kebutuhan dapur masih terpenuhi, cukup lah,” katanya.
Namun sekarang kata dia, antara modal dan keuntungan bingung dihitung malah tekor, karena harus melebihkan anggaran untuk beli Pertamax yang mahal dan migor yang mahal.
Pelaku usaha lainnya yang jualan seblak dan kue-kue-an, Maya (32) mengatakan hal yang sama. Menurutnya, biasanya ada banyak grab food yang datang ke kiosnya namun kini mulai berkurang. Kemungkinan para driver grab food juga kena dampak situasi ini.
“Sekarang penjualan menurun. Cost anggaran operasional kini bertambah untuk beli Pertamax. Penjemput makanan atau ojeg makanan juga berkurang, sudah saya rasakan sejak satu minggu lalu,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang driver ojek online yang sesekali mengantarkan makanan yang dipesan oleh konsumen, Agung (26) menambahkan bahwa kondisi sekarang ini dirasakan sangat memberatkan.
Situasi yang dirasakan yakni ongkos kirim yang diturunkan dari pihak pusat, sementara pengeluarannya terus bertambah.
“Sudah dua pekan bahan BBM jenis Pertalite sulit didapatkan di wilayah Majalengka. Saya terpaksa harus membeli BBM jenis Pertamax daripada mogok motor,” jelasnya.
Baca Juga:Mutasi Pejabat Diwarnai KejutanBupati Tarawih Pertama di Masjid Syiarul Islam
Selain pelaku UMKM, kenaikan harga Pertamax dan sulitnya mendapatkan Pertalite di sejumlah SPBU saat ini membuat para pengemudi ojek online (driver ojol) di Kabupaten Majalengka mengeluh. Mereka mengaku keteteran dengan kondisi saat ini.
“Jelas kondisi sekarang sangat memberatkan sekali bagi Ojol mah. Pikir aja deh kang, sekarang ongkir diturunkan dari pihak pusat ditambah lagi sekarang pengeluaran bertambah. Ya, buat kebutuhan dapur mah tercekik atuh kita mah,” ujar Agung.