Menurutnya, sejak beberapa hari terakhir, bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sulit didapatkan di daerahnya. Sesekali dia terpaksa harus membeli BBM jenis Pertamax.
“Saya nyari Pertalite kurang lebih sudah 2 minggu ini rasanya sulit sekali. Kadang-kadang mau gak mau saya beli Pertamax, tapi ya gitu keuntungannya jadi berkurang,” ucapnya.
Sementara, driver ojol lainnya Andre (40) berharap pemerintah mengatur ulang harga Pertamax agar normal kembali.
Baca Juga:Kapolri Kirim Sembako untuk Buruh KuninganSekda: Produktivitas Jangan kendor
Pantauan di salah satu SPBU yang berlokasi di Jalan KH Abdul Halim, Majalengka, harga Pertamax di mesin SPBU itu terlihat telah menerapkan harga baru. Hal ini seiring PT Pertamina (Persero) menetapkan harga BBM jenis Pertamax naik per 1 April 2022.
“Iya, udah harga baru mulai hari ini. Naik Rp3.500 sekarang jadi Rp12.500 per liter tadinya Rp9 ribu per liter,” kata seorang petugas SPBU.
Di SPBU tersebut juga, beberapa hari terakhir ketersediaan Pertalite kerap kali mengalami kelangkaan. Sehingga sejumlah kendaraan terpaksa mengantre di mesin BBM jenis Pertamax. (hsn)