RAKYATCIREBON.ID – Pada momentum hari Kartini, Kamis (21/04) kemarin, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon, Rd Sri Heviyana menyelesaikan sebuah buku yang sudah lama ditulisnya.
Bertepatan dengan momen Hari Kartini kemarin, Heviyana pun melakukan launching terhadap bukunya yang diberi judul “Mengabdi Untuk Kemanusiaan” tersebut, yang dirangkaikan dengan agenda buka bersama keluarga besar PMI Kabupaten Cirebon di salahsatu cafe di Kejaksan, Kota Cirebon.
Saat memaparkan dan mereview buku barunya pada launching kemarin, Heviyana menyampaikan bahwa buku “Mengabdi untuk Kemanusiaan” merupakan buku keduanya, setelah sebelumnya ia juga menulis buku bertemakan keperempuanan.
Baca Juga:Terobos Banjir, Sejumlah Kendaraan Warga MogokIAIN Cirebon Jalani Rapat BLU
“Ini buku saya yang kedua, isinya adalah rekam jejak saya selama mengabdi sebagai ketua PMI tiga periode. Buku pertama saya ‘Pelopor Pemberdayaan Perempuan’,” ungkap Heviyana.
Pada buku pertamanya, kata dia, ia tertarik untuk menyoroti kondisi perempuan di Cirebon, dimana melihat dari keresahan yang ada, ia menginginkan perempuan Cirebon bisa mandiri dalam segala hal.
“Di buku awal, saya ingin perempuan Cirebon berdiri di kaki sendiri tapi tidak kebablasan,” lanjut Heviyana.
Di buku keduanya, dijelaskan Heviyana, motivasi yang membuatnya bersemangat untuk menulis tentang “Mengabdi Untuk Kemanusiaan”, salahsatunya adalah kondisi ketersediaan darah di Kabupaten Cirebon, dimana dari tahun ke tahun selalu menurun.
Bahkan, saat ini darah di Kabupaten Cirebon turun drastis hingga 50 persen.
Maka dari itu, upaya yang ia lakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan penurunan tersebut, ia mencoba memberikam motivasi melalui sebuah buku, yang isinya menceritakan pengabdian kepada kemanusiaan melalui donor darah.
“Buku sekarang, salahsatu jejak saya mengabdi di kemanusiaan, kiprah saya selama mengabdi, darah di Kabupaten Cirebon turun drastis 50 persen, saya tekankan kepada semua unsur PMI untuk memasifkan sosialisasi kepada masyarakat, dan itu juga yang memotivasi saya tergerak menulis buku ini,” jelas Heviyana.
Baca Juga:Petugas Gabungan Sidak Stok Bahan PanganBulog Sarankan Petani Gabung Poktan Agar Gabah Mudah Diserap
Melalui buku kedua yang selesai ditulis dalam waktu enam bulan ini, ditambahkan Heviyana, ia mengharapkan bisa memberikan sebuah spirit untuk lebih gigih berjuang mengabdi untuk kemanusiaan melalui gerakan donor darah.
“Kita harus berjuang agar target 4000 kantong darah per bulan bisa tercapai. Mudah-mudahan, jejak saya yang tertuang dalam buku ini bisa memberikan motivasi untuk para pejuang PMI. Saya kejar pak JK, agar bisa memberikan kata sambutan di buku kedua ini, supaya semangat pak JK juga sampai kepada masyarakat,” imbuh Heviyana. (sep)