INDRAMAYU–Polres Indramayu berhasil mengungkap misteri 12 ton buku pelajaran sekolah yang menghilang di 37 sekolah. Ternyata, misteri buku pelajaran sekolah yang sempat menghebohkan itu dicuri tiga pelaku. Salah satu pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak kakinya.
Pelaku pertama berinisial CR. Alias Kaji alias Siman (49). CR merupakan warga Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Dia berperan sebagai eksekutor. Saat ditangkap, petugas terpaksa melumpuhkan CR dengan cara menembak salah satu kakinya. Karena, CR berusaha kabur. Bahkan, dia sempat melakukan perlawanan.
Pelaku kedua berperan sebagai penadah. Yaitu, AS (37). Dia merupakan warga Desa Arjasari, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu. Sedangkan pelaku ketiga berinisial WR alias Roi (25). WR berasal dari Desa Kroya, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.
Pada kasus ini, petugas berhasil menyita barang bukti berupa satu unit mobil Mitsubishi pick up berplat nomor E 8068 KK. Satu unit mobil Daihatsu Grand Max bernomor polisi E 8548 KR. Satu buah kunci roda. Juga satu buah flashdisk berisi rekaman CCTV. Empat karung buku pelajar sekolah. 13 unit handphone tablet merk Zyrex ZT 216. Serta Sembilan unit handphone berbagai merk.
Menurut pengakuan pelaku, aksi pencurian menyasar sekolah di Kecamatan Sukra, Lohbener, Jatibarang, Kandanghaur, Cikedung, Arahan, Gabuswetan, Bongas, Gantar, Lelea, Anjatan, Haurgeulis, Sukaguniwang, Kroya, Terisi, Pasekan, dan Sindang.
“Mayoritas SD. Ada satu SMA di Kecamatan Sukra. Sementara, tiga TKP di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang,” ungkap Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar didampingi Kasat Reskrim, AKP Fitran Romajimah, Selasa (10/1/2023). Menurut M Fahri, modus operandi kasus teresbut, pelaku CR masuk ke area sekolah seorang diri. CR merusak kunci gembok pintu ruangan dengan menggunakan kunci roda yang sebelumnya sudah disiapkannya.
Buku Pelajaran Sekolah Dicuri CR
Setelah berhasil mengambil buku pelajaran sekolah, pelaku membawa hasil curiannya dengan menggunakan mobil sewaan. Totalnya, ada 12 ton buku pelajaran sekolah yang dicuri CR. Lalu, CR menjual hasil curiannya kepada AS seharga Rp2.500 per kilogram. Selanjutnya, AS menjual kembali kepada WR dengan harga Rp4.500 per kilogram.