SALAH seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Indramayu, Maryam binti Naspan (45) akhirnya ditemukan setelah 7 tahun menghilang. Maryam yang merupakan warga Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu ini menjadi Tenaga Kerja Indonesia di Uni Emirat Arab sejak tahun 2014. Namun, pada tahun 2015 keluarganya kehilangan kontak dengan Maryam.
Menurut keponakan Maryam, Haya (34), pihak keluarga sempat beberapa kali menanyakan kepada penyalur yang memberangkatkan Maryam. “Penyalur kalau ditanya kabar bibi saya, jawabannya baik-baik saja. Tapi, kalau ditanya dimana bibi saya. Tidak bisa jawab. Dimintai nomornya juga susah,” ungkap Haya, kemarin.
Bahkan, kata Haya, pihak keluarga sampai meminta bantuan dukun untuk mencari tahu keberadaan Maryam. Karena tidak kunjung ditemukan, pihak keluarga menyangka Maryam sudah meninggal dunia di luar negeri. Berkat bantuan temannya sesama Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja dimajikan yang sama, keberadaan Maryam diposting di media sosial, facebook.
“Alhamdulillah, awal tahun 2023, ada yang menyebar kabar soal bibi saya. Ternyata, bibi saya benar masih hidup. Videonya sampai viral,” ucap Haya. Sejak berangkat ke United Arab Emirates (UAE), Tenaga Kerja Indonesia asal Indramayu ini tidak bisa menghubungi keluarganya. Karena, majikannya sangat membatasi komunikasi dengan pihak luar.
Tidak hanya itu, Maryam juga dilarang keluar rumah. Dirinya harus terus bekerja di dalam rumah majikannya. Bahkan, gaji Maryam selama kurang lebih 7 tahun lamanya juga belum dibayar oleh majikan. Pihak keluarga berharap pemerintah bisa membantu pemulangan Maryam kembali ke Indonesia. “Kami berharap minta diurus-urus biar bisa dipulangkan ke Indramayu. Syukur-syukur gaji selama jadi Tenaga Kerja Indonesia juga bisa dibayarkan,” ujarnya.
Tenaga Kerja Indonesia Asal Indramayu Alami Koma
Sebelumnnya, Tenaga Kerja Indonesia asal Indramayu, Darmadi (48) mengalami koma sejak 3 bulan lalu. Darmadi dikabarkan sakit mendadak dan harus menjalani perawatan medis secara intensif. Berdasarkan keterangan yang dihimpun menyebutkan, pria warga Desa Juntiweden, Kecamatan Juntinyuat itu selama kondisi koma dirawat di Rumah Sakit Ohara, Kobe, Osaka. Kondisinya dikabarkan masih belum sadar.
Pihak keluarga yang sangat khawatir melaporkan kabar tersebut kepada Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu. Harapannya, Darmadi mendapat perawatan yang ekstra dan pulih dari sakitnya. Meski demikian, Ketua SBMI Indramayu, Akhmad Zaenuri menyatakan tidak diketahui secara pasti penyebab Darmadi koma. Informasinya, sekitar 3 bulan lalu tiba-tiba jauh pingsan dan tidak sadarkan diri hingga sekarang.