CIREBON – KPU Kabupaten Cirebon sudah mengirimkan berkas tiga rancangan skema daerah pemilihan (Dapil) yang akan diterapkan pada pemilu 2024 nanti. Semuanya, sudah dilalui sesuai dengan mekanisme.
“KPU Kabupaten Cirebon sudah mengumumkan 3 rancangan dapil untuk pemilu 2024, kita juga sudah membuka ruang masukan dan tanggapan masyarakat, sudah sosialisasi PKPU 6/2022,” kata Komisioner KPU Kabupaten Cirebon, Apendi, Rabu (11/1).
Tak hanya itu, uji publik sebagaimana yang diamanatkan dalam PKPU pun, sudah dilakukan oleh KPU Kabupaten Cirebon. Termasuk pleno penetapan 3 rancangan dapil tersebut.
Setelah semua tahapan dilalui, pihaknya pun melakukan tahap lanjutan yakni ekspos di KPU Provinsi Jawa Barat. “Bahkan kita sudah menyampaikan ke KPU RI melalui provinsi,” kata Apendi.
Artinya, kedepan tinggal menunggu keputusan akhir dari KPU RI. Karena penetapannya itu, bukan menjadi ranah dari KPU Kabupaten. “Itu berdasarkan PKPU no 6 tahun 2022 dimana penetapan dapil itu domainnya KPU RI. Jadwalnya dari Januari 2023 – 9 Februari 2023,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPC Hanura Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan masih keukeuh dengan degan statmen awalnya. Ketika KPU mau melakukan perubahan dapil, partai besutan Oesman Sapta Oedang itu menginginkan, maksimal 5 dapil bisa ditetapkan KPU.
“Kami (Hanura,red) juga mempunyai hak untuk bersuara. Yang mana 3 rancangan dari KPU ini, sudah kita bahas diinternal kami. Hanura mengharapkan agar rancangan atau skema ke tigalah yang nanti bisa diterapkan,” kata Yoga.
Yang dimaksud skema ketiga ini, diantaranya KPU menawarkan agar jumlah dapil pada pemilu 2024 nanti, bukanlah 7 dapil sebagaimana pada pelaksanaan Pemilihan legislatif (Pileg) 2019 lalu. Dikurangi, maksimal 5 dapil saja. Hanura menilai ketika KPU menetapkan 5 dapil, persaingannya jauh lebih terbuka.
“Lebih menantang. Lebih jelas persaingannya,” katanya.
Meskipun pada dasarnya, Hanura siap mematuhi aturan apapun yang akan diterapkan KPU. Hanya saja, tegas Yoga, ketika Hanura harus memilih, lebih tertarik dengan skema perubahan dapil besar-besaran.
“Kami sangat welcome dengan skema yang ditawarkan KPU. Tapi jauh lebih menerima ketika skema ketiga yang ditetapkan, 5 dapil itu, lebih tepat bagi Hanura,” katanya.
Yoga menegaskan, ketika konsep dapilnya masih sama, persaingan pada Pileg 2024 nanti terasa hambar. Kurang menantang. “Harus kami akui, kalau masih memakai konsep yang sama, persaingan kurang menarik. Kurang menantang,” akunya.