Kang Emil memastikan pihaknya akan melobi pemerintah pusat untuk mewujudkan aspirasi tersebut, karena akan berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar.
“Aspirasi exit tol memang harus diperbanyak di Tasikmalaya agar ekonomi Tasikmalaya meningkat,” tuturnya.
Jalan tol tersebut merupakan terpanjang di Jawa Barat dan termahal di Indonesia. Dari Bandung sampai Cilacap melewati Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran.
“Jadi ibu, engke lamun sono ka Bandung, ngan 40 atau 50 menit. Moal dua jam tilu jam deui. (Ibu kalau kangen ke Bandung mau belanja, hanya 40 atau 50 menit saja sudah sampai, tidak akan makan waktu dua jam atau tiga jam lagi). Mohon doa nya,” ujarnya.
Bahkan soal jalan tol tersebut, gubernur sudah melakukan lobi kepada kementerian atas nama Kabupaten Tasikmalaya.
“Saya bilang, Pak Menteri, exitnya jangan satu, Kabupaten Tasikmalaya itu besar sekali. Supaya tumbuh ekonomi-ekonomi di wilayahnya, kalau bisa exit ua atau tiga. Insya Allah, mudah-mudahan Allah mengabulkan,” tuturnya.
Kemudian pembangunan jalan lingkar yang biaya pembebasan lahannya besar sekali. Kang Emil meyakini, ABPD Kabupaten Tasikmalaya tidak akan cukup membiayai dengan anggaran sangat besar. Untuk itu pihaknya juga akan meminta pemerintah pusat membantu proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan lingkar.
“Jalan lingkar pembebasannya mahal sekali, APBD Kabupaten Tasikmalaya tak akan mencukupi, maka kita akan bantu ke pusat agar pembebasan lahannya bisa dibantu. Itu pernah dilakukan di beberapa tempat,” ujarnya.
“Mudah-mudahan masyarakat melihat kerja kami dengan Pak Wagub sangat serius untuk memajukan Kabupaten Tasikmalaya,” pungkas Kang Emil. *