RAKCER.ID – Nashrudin Azis melenggang mulus menjadi kader PDIP. Tidak main-main, Azis diberi jabatan ‘kehormatan’ di DPC PDIP Kota Cirebon. Yakni menjadi ketua Dewan Pertimbangan Cabang.
Jabatan itu sama persis saat Azis masih berseragam Demokrat. Yakni menjadi ketua Majelis Pertimbangan Cabang. Kini, orang nomor satu di Kota Cirebon menjadi jajarang penting di PDIP.
“Iya, betul pak Azis masuk ke struktur pengurus sebagai ketua Dewan Pertimbangan Cabang,” ujar Fitria Pamungkaswati, Ketua DPC PDIP Kota Cirebon.
Santer dibicirakan, kepindahan Azis dari Demokrat lantaran ingin ‘Nyaleg’ melalui PDIP. Meski jadi kader ‘istimewa’ karena menjabat Walikota Cirebon, Azis tak lantas dapat ‘karpet merah’.
Sebab PDIP sudah punya kader militan yang sekarang mengisi kursi legislatif, baik di DPRD Provinsi Jawa Barat maupun DPR RI dari Dapil Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu.
Di level DPRD Provinsi Jawa Barat, PDIP menempatkan Bambang Mujiarto dan Syamsul Bachri sebagai wakil rakyat. Sedangkan di gedung Senayan, kursi legislatif PDIP diduduki Ono Surono dan Selly Andriany Gantina.
Keempat kader militan itu tentu saja tak rela kursinya diambil orang lain sembarangan. Meski sama-masa ‘kader banteng’.
Tokoh Senior PDIP Kota Cirebon, Hasanudin menilai jika ingin meningkatkan karir politik di partai besutan Megawati itu, Azis perlu membuktikan kerja nyata.
“Pak Azis sekarang walikota. Tapi itu nggak selamanya. Makanya kalau pak Azis serius ingin maju melalui PDIP, maka harus membuktikan dong,” kata Hasanudin.
Menurut Hasanudin, Azis tak cuma bakal bersaing dengan kader PDIP yang saat ini menjabat. Juga bakal berebut suara dengan kader lain yang belum menjabat pada Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Hasanudin, keseriusan Azis menjadi kader PDIP, salah satunya dilihat pada kerja politik yang berpotensi meningkatkan suara partai. Hasanudin menantang Azis mau turun ke masyarakat sambil berseru tentang partai barunya tersebut.
“Pak Azis harus mampu meningkatkan suara partai. Baru PDI- akan menilai positif. Kalau perlu turun ke bawah ke lumbung suara Demokrat. Tapi mengajak masyarakatnya memilih PDIP,” tegas Hasanudin.