Ikhlas Mengurus Adik yang Gangguan Jiwa
Setiap harinya Saerah datang untuk menyediakan makan dan minum bagi Safitri. Dia juga yang memandikan dan membersihkan kotorannya karena Safitri kerap buang air besar sembarangan di lantai kamar. “Saya ikhlas mengurus adik saya. Saya hanya ingin dia sembuh seperti dulu. Sakit dan sedih sekali rasanya melihat Safitri seperti itu,” ucapnya.
Meski terkurung, namun Safitri terkadang melantunkan bacaan Alquran. “Safitri dulu pintar mengaji dan menyanyi. Dulu juga pernah kabur, dan ternyata kaburnya ke masjid,” ucapnya.
Sementara itu, kepala dusun setempat, Rifkie Widasarandi mengatakan, pihaknya saat ini sudah membantu mengurus administrasi kependudukan untuk Safitri. Selain itu juga membantu proses pembuatan BPJS Kesehatan untuk memudahkan proses pengobatan gangguan jiwa di rumah sakit. “Supaya lebih mudah, sementara dibuatkan BPJS mandiri dulu sebelum nanti dipindahkan ke BPJS PBI,” pungkasnya. (tar)