Jadi tidak hanya kegiatan membudidayanya saja harus diperhatikan, tetapi memilih lokasi supaya jangkrik tidak takut atau stres, harus menjadi pertimbangan. Pilihlah lokasi yang tidak terkena sinar matahari langsung dan jauh dari pepohonan. Agar penyerapan panas matahari bisa lebih maksimal.
Satu hal yang terpenting lagi dalam memilih lokasi budidaya ialah pastikan lokasi jauh dari kandang ayam dan hewan lainnya, yang bisa mengganggu ketenangan jangkrik. Hindari tempat atau ruangan yang terdapat banyak predator seperti cicak, tokek, semut dan katak.
(3) Membuat kandang. Dalam membuat kandang jangkrik, bisa menggunakan box yang dibuat dari triplek, bambu, kardus dan aluminium. Lalu anda juga harus mempersiapkan media lainnya yang digunakan dalam membuat kandang jangkrik. Seperti CRV bekas wadah namun masih utuh untuk media hidup jangkrik.
Kemudian jaring ikan dan plastik terpal rapat untuk penutup kandang dan botol air mineral bekas berukuran besar yang sudah dipotong dengan ukuran kurang lebih 10 cm. Untuk kaki kandang yang diisi dengan oli bekas, agar tidak ada semut yang masuk.
(4) Membuat desain kandang jangkrik yang ideal tinggi atap miring kira-kira 2,5 meter sampai dengan 3,54 meter. Atap jangan terlalu tinggi agar udara dalam ruangan tetap hangat walaupun saat musim hujan.
Dinding terbuat dari batok kira-kira 1,5 meter dan bagian dinding atasnya berupa asbes dan angin angin dinding kandang. Bisa berupa bedak bambu yang pada luar kandang dilapisi dengan terpal. Agar selalu terjaga dari angin yang masuk, serta menjadikan suhu kandang tetap hangat.
Lantai dasar bisa berupa tanah langsung tanpa dicor dengan semen. Asalkan tetap kering dan tidak terlalu lembab. Selebihnya kandang bisa diatur sesuai dengan rancangan masing-masing. Asalkan kriteria yang tadi tetap.
Demikian cara mudah melakukan budidaya jangkrik bagi para pemula. Semoga bermanfaat. (*)