RAKCER.ID – Bulog Cabang Cirebon dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon kaget dengan harga beras yang mengalami kenaikan signifikan.
Baik Bulog maupun DKPPP baru tahu adanya kenaikan harga beras di Kota Cirebon, setelah turun melakukan pemantauan ke sejumlah pasar, termasuk pasar induk Jagasatru dan Kanoman.
Dari pantauan Bulog dan DKPPP Kota Cirebon, ternyata benar terjadi kenaikan harga beras. Baik medium maupun premium.
Saat ini, harga untuk beras medium sudah di atas Rp10 ribu per kilogram. Padahal, untuk kelas medium, Harga Eceran Tertinggi (HET) ada di harga Rp9.450 per kilogram.
“Kemudian kita juga pantau perkembangan harga beras yang terus meninggi. Misalnya harga beras medium yang kini di atas 10 ribu per kilogram, beras premium mencapai 12 ribu per kilogram,” jelas Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPPP Kota Cirebon, Hj Elmi Masruroh, Rabu 25 Januari 2023.
Kenaikan harga yang terjadi, lanjut Elmi, penyebabnya disinyalir karena masa panen raya terakhir pada bulan April tahun 2022 lalu. Sehingga stok dan suplai mulai berkurang. Sedangkan permintaan terus meningkat. Itu berdampak pada timbulnya kenaikan harga.
“Stok beras sudah mulai langka sekarang. Karena belum ada lagi panen raya. Stok di pasaran juga berkurang. Dan hukum ekonomi, kalau suplai berkurang, maka harga akan terus naik,” lanjut Elmi.
Maka dari itu, untuk mengantisipasi kemungkinan terus naiknya harga di pasaran, DKPPP beserta Bulog yang merupakan kepanjangan tangan dari Badan Pangan Nasional, menggalakkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kota Cirebon.
“Kami dan Bulog memiliki tugas untuk memantau pelaksanaan distribusi. Bulog mendapatkan penugasan dari Badan Pangan Nasional melalui Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Nasional untuk menggelontorkan beras ke pasar dalam rangka menjaga stabilitas harga beras,” jelas Elmi.
Tak hanya memonitor distribusi sampai ke pasar, Bulog dan DKPPP juga harus memastikan kuantitas beras yang didistribusikan sampai ke titik yang tepat, sesuai dengan ketentuan.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Rizki Abdullah menambahkan, upaya penekanan harga melalui program SPHP, dilakukan agar fluktuasi harga beras yang terjadi saat ini, tidak berdampak signifikan terhadap inflasi daerah.