Seketika itu nama Kang Bahar mulai dikenal di terminal, Kang Bahar dikenal sebagai pedagang asongan pertama yang berani melawan kekuasaan preman di terminal. Akibat perlawanan Kang Bahar, mengakibatkan Kang Bahar diburu oleh seluruh preman di terminal.
Akhirnya terjadilah pertempuran antara Kang Bahar melawan sekelompok preman di terminal. Meskipun kalah jumlah, Kang Bahar tak gentar sedikitpun dan tetap melayani kelompok preman tersebut seorang diri.
Setelah pertempuran sengit, satu per satu kawanan kelompok preman berhasil dikalahkan Kang Bahar. Berkat kemenangan ini kekuasaan preman di terminal telah runtuh dan menjadikan Kang Bahar sebagai penguasa baru di terminal.
Baca Juga:Catat! 4 Cara Mudah Budidaya Jangkrik Bagi Pemula
Sebagai penguasa baru Kang Bahar tidak ingin mengulangi gaya penguasa sebelumnya, di mana penguasa sebelumnya hanya memikirkan keuntungan dirinya saja tanpa memikirkan susahnya pedagang di terminal.
Kang Bahar menyebut gaya kekuasaan barunya dengan istilah bisnis di mana semua orang yang terlibat dalam bisnis ini harus merasa diuntungkan, dengan iuran pemegang keamanan mendapatkan keuntungan uang dan pedagang juga mendapatkan keuntungan jaminan keamanan.
Selain pedagang, supir juga diuntungkan dengan dibantunya mereka dalam mendapatkan penumpang. Inilah gaya kekuasaan Kang Bahar, dimana tidak boleh ada pihak yang terganggu atau merasa dirugikan.
Berjalannya waktu, tak hanya terminal yang menjadi wilayah kekuasaan Kang Bahar. Kang Bahar memperluas wilayah kekuasaannya dari terminal ke wilayah jalanan dan juga pasar.
Kang Bahar terus menggeluti bisnis ini hingga tak satupun orang atau pihak yang berani mengganggu wilayah kekuasaan Kang Bahar. Hingga pada akhirnya terjadi peristiwa yang membuatkan Bahar bersedih, karena ditinggal oleh istri tercinta untuk selama-lamanya.
Setelah istri tercintanya meninggal, Kang Bahar memutuskan pensiun dari bisnis yang membesarkannya. Pernyataan pensiun dari Kang Bahar hanya disampaikan secara pribadi kepada Muslihat.
Kang Bahar sekaligus menyerahkan kekuasaannya di wilayah terminal, jalanan, dan pasar kepada Muslihat.
Baca Juga:Mengapa Emas Jadi Primadona Perdagangan Berjangka? Simak AlasannyaMenuju Pemekaran Cirebon Timur, DPRD Kebut Bentuk Panitia Khusus
Alasan Kang Bahar pensiun adalah karena sebelum istrinya meninggal, istrinya berpesan akan menunggu Kang Bahar di surga. Kang Bahar berpikir kalau dia terus menjadi preman maka tidak mungkin bagi dirinya berjumpa dengan istrinya di surga.