RAKCER.ID – Jalan tol Cisumdawu ditargetkan beroperasi Februari mendatang, dan rencana tersebut disambut positif sejumlah kalangan di Kabupaten Majalengka.
Sejumlah tokoh mendesak Pemkab Majalengka jangan hanya menjadi penonton, namun harus menjadikan jalan tol Cisumdawu sebagai momentum kebangkitan perekonomian dan pembangunan di kota angin.
Korda ICMI Kabupaten Majalengka DR H Diding Badjuri MSi yang juga akademisi di Majalengka, mempertanyakan sejumlah persoalan terkait operasional jalan tol Cisumdawu.
Diantaranya upaya sinergi dan kolaborasi, serta langkah-langkah strategis mengantisipasi peluang dan tantangan tol Cisumdawu. Termasuk pengembangan segitiga Rebana serta lainnya.
“Kuncinya adalah Pemerintah Kabupaten Majalengka harus merangkul semua pihak, untuk saling mengisi dan melengkapi agar Kabupaten Majalengka mewarnai pembangunan di kawasan Ciayumajakuning serta segitiga Rebana,” paparnya, Kamis 26 Januari 2023.
Meski demikian, Diding tetap optimis dengan beroperasinya tol Cisumdawu maka implementasi pembangunan Kertajati Aerocity atau pembangunan kawasan Aerometropolis akan menggeliat kembali.
“Perlu ada tol penghubung Majalengka, Ciamis, Tasikmalaya (Macita) yang akan menjadi poros penghubung wilayah utara dan selatan,” ujar Diding.
“Dengan adanya tol Macita, maka akses transportasi barang dan orang dari kawasan Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya ke BIJB akan lebih cepat dan mudah,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Ketua Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) Kabupaten Majalengka, DR Ir H Dadan Taufik SH MH MKn.
Menurutnya, keuntungan dibukanya tol Cisumdawu bagi masyarakat hanya sebatas mempercepat jarak tempuh dari Majalengka ke Bandung atau sebaliknya.
Minimal dengan dibukanya tol Cisumdawu sebagai akses ke Bandung, maka waktu tempuh bisa menjadi singkat.
Sementara bagi wisata di Majalengka tidak terlalu berdampak secara langsung, namun jika bicara pertumbuhan ekonomi wisata secara umum hal itu akan mampu menaikkan peluang.
Jika berbicara masalah wisata bukan hanya masalah destinasinya saja, melainkan banyak yang terkait misalnya kuliner, hotel, dan lainnya.
“Dulu orang yang ke atau dari Bandung akan mampir ke Kadipaten, namun jika tol Cisumdawu dibuka maka orang tidak akan turun ke Kadipaten dan memilih langsung via tol. Sehingga Majalengka akan terlewat,” ujar Dadan.