RAKCER.ID – Di Kanci, Kabupaten Cirebon ada rumah warga yang terlintasi saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet). Mereka yang rumahnya terlewati mengeluh keselamatannya terganggu. Keluhannya itu, disampaikan kepada Anggota Komisi VI DPR RI, HE Herman Khaeron.
Kemarin, Herman Khaeron langsung turun mengunjungi rumah warga di Kanci. Melihat langsung kondisinya.
“Beberapa waktu yang lalu, saya menerima pengaduan dari masyarakat Desa Kanci. Intinya bahwa rumah dan tanahnya dilewati oleh Sutet,” kata Hero, sapaan akrab Herman Khaeron.
Menurut politisi Demokrat itu, dalam hubungan antara korporasi dengan masyarakat, jika dilewati oleh Sutet ada dua jenis pembebasan. Pertama, pembebasan total atas lahan dan rumah. Sementara yang ke dua, warga diberikan kompensasi seumur hidup atas dilewatinya oleh Sutet.
Hero mengaku dirinya segera mengecek kondisi rumah warga yang dilewati oleh Sutet. Sebab menurutnya, hal ini ada implikasinya terhadap kesehatan masyarakat.
“Oleh karena itu saya ingin mengecek langsung, melihat di lapangan bagaimana kondisinya. Apalagi ini Dapil saya, sehingga setelah melihat seperti ini, saya punya bekal argumentasi dengan PLN untuk memberikan perhatian khusus terhadap masyarakat Kanci,” katanya.
Menurutnya, apapun yang menjadi kesepakatannya, harus menjadi keputusan yang terbaik antara kedua belah pihak.
“Apapun yang jadi kesepakatannya, silakan nanti masyarakat dengan PLN, apakah pembebasan ataukah kompensasi. Yang pasti ini harus mendapatkan perhatian khusus,” tuturnya.
Hero juga mengatakan, di Desa Kanci, ada total delapan keluarga yang menuntut tanahnya untuk dibebaskan. Menurutnya, ini merupakan pembangkit dari pihak swasta yang strumnya dijual kepada PLN.
“PLN biasanya akan selektif bahwa ketika menerima terhadap pembangkit ini seluruh persoalan dengan masyarakat sudah selesai. Tentu ini akan saya masukkan dalam urusan penyelesaian pihak pembangkit swasta dengan PLN agar segera tuntas, kasihan masyarakat. Dalam waktu dekat kita akan bertemu dengan PLN,” imbuhnya. (zen)