RAKCER.ID – Apresiasi terhadap atlet berprestasi harus ada. Diberikan oleh siapapun termasuk pihak sekolah yang merupakan kepanjangtanganan dari pemerintah daerah.
Itu, sebagai bentuk kehadiran pemerintah, dalam merawat aset berupa atlet berprestasi. Ini disampaikan Wakil Ketua Bidang Prestasi (Binpres) KONI Kabupaten Cirebon, Drs Didin Jaenudin MM menanggapi pemberitaan Kim Michelle Angelia yang memiliki banyak prestasi namun minim apresiasi.
Menurut Didin, kejuaraan apapun yang diikuti siswa, harus diapresiasi. Itu kebanggaan sekolah. Terlebih kalau sampai meraih juara.”Si atlet berprestasi ini perlu diapresiasi. Tidak mesti dalam bentuk uang. Salah satu contohnya penghargaan beasiswa pendidikan,” kata Didin.
Sehingga medali atau sertifikat yang dibawa atlet usai lomba itu, ada bobotnya. Hanya saja, Didin juga menegaskan bahwa itu bukan menjadi keharusan. Semua tergantung, kemampuan pihak sekolah.
Ia pun menjelaskan bahwa kegiatan kejuaraan itu, ada yang disebut even multi event. Kejuaraan yang diselenggarakan secara terstruktur. Kongkritnya seperti Porkab, Popwil, Popda, Popnas. Disamping itu, ada juga ajang non multi event.
“Untuk kegiatan multi event semua sudah dianggarkan. Nah, yang kemarin diikuti Kim, diluar itu. Non multi event. Demi meningkatkan kemampuan atlet. Apakah itu, tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga nasional. Dan itu, tidak mengatasnamakan utusan sekolah. Tapi utusan club atau perguruan,” kata dia.
“Kalau kejuaraan atas nama sekolah, pasti pihak sekolah melaporkan ke Disdik. Nanti Disdik akan memberikan reword. Ini harus tau dulu, permasalahannya. Kalau dari club, Disdik bisa saja berkilah. Mereka tidak tau,” kata Didin.
“Kemarin saat berita muncul, kami juga langsung bergerak. Melakukan penelusuran. Siapa koorwilnya, siapa kepseknya. Ternyata itu mewakili club. Bukan sekolah,” lanjutnya.
Ia pun mengimbau, kalau ada atlet yang memiliki prestasi, kemudian diikutsertakan oleh perguruannya dalam kejuaraan, perguruan itu, harus melaporkan ke induk organisasi nya. Bahwa mereka memiliki atlet.
Sehingga, IPSI sebagai induk organisasi silat misalnya, nanti akan memberikan perhatian. Ketika ada event pelajar, atlet dimaksud nantinya akan diambil, untuk diseleksi dengan perguruan lain.