Seluruh kinerja keuangan LKM di Ciayumajakuning per posisi Desember 2022 mengalami penurunan yaitu total aset mengalami penurunan sebesar 16,14 persen yoy, kredit mengalami penurunan sebesar 30,13 persen yoy, DPK mengalami penurunan sebesar 6,12 persen yoy.
Kemudian, likuiditas mengalami penurunan sebesar 8,60 persen yoy, solvabilitas mengalami penurunan sebesar 24,62 persen yoy, ekuitas mengalami penurunan sebesar 79,25 persen yoy, dan NPL mengalami peningkatan sebesar 20,28 persen yoy.
Pada periode yang sama, Kantor OJK Cirebon juga telah memenuhi 3.795 permintaan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Debitur yang tidak hanya bertujuan untuk pengajuan kredit/pembiayaan, namun saat ini, permintaan SLIK juga dilakukan oleh karyawan Perusahaan yang akan memperpanjang kontrak.
Baca Juga:Akademisi Pengkajian Islam Dunia Bertemu di AICIS 2023, 10 Sub Tema Fiqh Dibahas TuntasHUT 8 Tahun, Hotel Neo Cirebon Salurkan Bantuan ke Kelurahan dan Warga Kesenden
Sebagai upaya dalam membantu akses pendanaan UMKM dan Pelaku Usaha, Kantor OJK Cirebon juga menjadi Pengarah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang beranggotakan Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, Industri Jasa Keuangan, dan Akademisi.
Salah satu inisiasi program TPAKD adalah Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) dan Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas Pertanian (K/PSP). Program K/PMR yang dijalankan melalui dorongan penyediaan akses pembiayaan murah oleh BPR di bawah pengawasan Kantor OJK Cirebon. (*)