Herrsi berharap, para pelaku kelompok usaha purna PMI mampu mengembangkan usahanya baik perorangan maupun kelompok.
Produknya tidak hanya dikenal di wilayah Kabupaten Indramayu, juga dapat dikenal masyarakat lebih luas lagi. Sehingga tujuan dan harapan dari program Pe-Ri dapat terwujud.
“Para perempuan purna PMI ini bisa berdikari, dapat membantu perekonomian keluarganya sehingga tidak ada lagi keinginan untuk bekerja ke luar negeri,” ucapnya.
Baca Juga:Diskopdagin Kenalkan Batik Tulis Complongan Melalui TelevisiReformasi Birokrasi Belum Optimal, Pemkab Dorong Tata Kelola Pemerintahan Digital yang Efektif
Selain diberikan pendampingan, kelompok usaha tersebut mendapat pembinaan melalui salah satu program unggulan bupati Indramayu, yaitu Pe-Ri.
Program ini dikhususkan untuk melatih jiwa kewirausahaan terhadap purna PMI yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu.
Termasuk adanya bantuan pelatihan kewirausahaan, literasi keuangan, hingga bantuan keuangan permodalan Kredit Usaha Warung Kecil (Kruw-Cil).
“Selain itu memperoleh bantuan perizinan, bantuan desain kemasan dan bantuan hibah peralatan. Bahkan disediakan platform digital marketing melalui rumah Pe-Ri yang berada di Kantor Dinas Tenaga Kerja Unit Balai Pelatihan Kerja,” tandasnya. (tar)