“DPC yang punya peran dalam penetapan nomor urut masih punya banyak waktu untuk mengevaluasi, mempertimbangkan kembali mana bibit, bebet dan bobot yang ditempatkan di nomor urut sesuai kadar pengabdian,” jelas Syahidin, Selasa (16/5/2023).
Mengingat amanat partai sudah jelas bahwa kader itu diutamakan, dibanding pendatang baru yang masih belum teruji dedikasinya.
“Isu incumbent yang ditempatkan di nomor urut di atas dua, saya kira itu perlu dipertanyakan. Apakah aleg tersebut sewaktu menjabat kurang loyal,” ungkapnya.
Baca Juga:Bacaleg PKB Kabupaten Cirebon Ancam Mundur Berjamaah, Ternyata Ini PenyebabnyaTERANCAM KRISIS! Petani Jawa Barat Berkurang 5 Persen Tiap Tahun
Ataupun alasan lain para penentu nomor tidak punya kedekatan. Namun, jika alasan pertama tadi terbantahkan, lanjut Syahidin, berarti patut dipertanyakan ada apa dengan penentu kebijakan?
“Padahal kita tahu sendiri bahwa kita pernah punya legislatif yang bukan kader asli. Kualitas kinerjanya kita sudah tahu, mereka hanya mencari jabatan bukan mendedikasikan diri sebagai kepanjangan tangan amanat para ulama,” terangnya.
Menurutnya, PKB itu partai keramat. Sebab dilahirkan oleh para ulama kharismatik dengan tujuan agar aspirasi warga NU diakomodir. Dan santri ikut berkontribusi dalam menentukan nasib bangsa ke depan. Jika para pemangku kebijakan menyalahgunakan kewenangannya.
“Kita lihat saja nanti, karena itu akan kualat. Lihat juga para pendahulu yang suka bermain-main api di PKB mereka terbakar akhirnya,” ungkapnya.
Akan tetapi, kata Syahidin, semua isu yang beredar masih belum terbukti secara sah. Sehingga, masih ada waktu baik para caleg yang merasa kecewa, jangan mundur. Sebab, masih ada waktu DCS sampai tahapan selanjutnya.
Makanya, ia pun menpersilakan pihak yang punya kepentingan mengevaluasi kembali. Bila perlu, harus dipertimbangkan melalui musyawarah dengan para kiai yang ada di jajaran dewan syuro. Karena selama ini, sepengamatannya, tanfidz kurang komunikasi dengan dewan syuro.
“Kesimpulan saya sementara adalah kalau benar penempatan kader terbaik dan incumbent itu nomornya sembarangan, saya yakin mereka yang memutuskan tersebut tidak melibatkan orang tua, yang dianggap sebagai penasehat dalam menentukan sebuah keputusan,” imbuhnya.
Baca Juga:Bahas Kamtibmas dan Penyakit Masyarakat, Polres Indramayu Bersama Penyuluh Agama Kemenag BertemuCYCLING DE JABAR 2023: Cetak Bibit Unggul Atlet Balap Sepeda
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, H Jamil Abdul Latief belum juga merespons.